Melihat Peluncuran Naskah Perjalanan Kembalinya Manuskrip Kraton Yogyakarta dari Inggris  

Pada 2018 digitalisasi dilakukan dan 7 Maret 2019 diselenggarakan penyerahan 75 naskah dalam bentuk digital dari Dubes Inggris untuk Indonesia kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X

oleh Tim Regional diperbarui 13 Des 2023, 10:25 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 10:21 WIB
Arsip
Peluncuran naskah sumber arsip tentang perjalanan kembalinya arsip dan naskah Kraton dari Inggris ke Yogyakarta di Kantor DPAD DIY, Selasa (12/12).

 

Liputan6.com, Yogyakarta - Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY meluncurkan naskah sumber arsip tentang perjalanan kembalinya arsip dan naskah Kraton antara lain berupa manuskrip dari Inggris ke Yogyakarta. Peluncuran dikemas dengan diskusi yang menghadirkan sejumlah narasumber pada Selasa (12/12/2023) di kantor setempat.

Kepala Bidang Pengolahan Arsip Statis DPAD DIY Rahmad Sutopo mengatakan naskah sumber arsip merupakan sarana untuk memasyarakatkan khazanah arsip yang disimpan di DPAD DIY. Pada 1812 terjadi peristiwa Geger Sepehi yakni penyerbuan pasukan Inggris ke Kraton Yogyakarta yang salah satu efeknya adalah banyak naskah kuno arsip yang dibawa dan dipindahkan ke Inggris, Belanda dan sebagainya. 

"Pada 2014 kami mencoba menelusuri keberadaan naskah itu yang masih berada di British Library. Sebenarnya kami ada kendala biaya untuk mendigitalisasi naskah itu, tapi pada 2017 ada pengusaha asal India yang berkenan memberikan donasi untuk mendigitalkan naskah itu," ujarnya.

Pada 2018 digitalisasi dilakukan dan 7 Maret 2019 diselenggarakan penyerahan 75 naskah dalam bentuk digital dari Dubes Inggris untuk Indonesia kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. "

Semoga dari peluncuran ini kita bisa menyebarluaskan naskah dan sumber arsip ke masyarakat luas untuk bahan edukasi dan pembelajaran," ucapnya.

Sejarawan sekaligus dosen FIB Universitas Indonesia Prof Peter Carey menyebut, sebagian besar naskah yang dirampas dari Kraton Jogja itu berasal dari John Crawfurd, residen Inggris, Skotlandia yang merampas 142 manuskrip yang berasal dari Bali dan Bone. Selain manuskrip Jawa ada juga dari Bali dan Bugis. John Crawfurd tidak hanya merampas manuskrip dari Kraton Jogja tapi juga dari tempat lain.

"Sebagai pejabat kolonial dan kolektor naskah, selama bertugas di Jogja antara 1811-1816 ia telah mengumpulkan sebanyak 75 naskah yang kemudian dijual ke British Library. Sepertiga dari koleksi itu berasal dari Kraton Jogja sedangkan sisanya berasal dari pembelian dan diberikan oleh temannya," kata Peter Carey.

Salah satu naskah manuskrip itu adalah naskah Panular yang ditulis oleh Raden Tumenggung Notodiningrat yang kelak diangkat sebagai Paku Alam II. Naskah itu berisi kehidupan sehari-hari di Kraton Jogja 200 tahun lalu dan semacam buku diari atau buku harian yang ditulisnya.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya