Liputan6.com, Flores Timur - Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan sebuah kota kecil di ujung timur Pulau Flores yang kaya akan wisata budaya maupun wisata bahari. Salah satu wisata budaya religi yang mendunia adalah Semana Santa.
Semana Santa atau bisa juga disebut dengan Pekan Suci merupakan sebuah perayaan liturgi dan devosi umat Katolik di Larantuka. Acara yang telah dihelat sejak satu abad lalu ini menjadi ikon pariwisata penting di Indonesia yang mampu dirasakan oleh wisatawan dari berbagai negara.
Advertisement
Baca Juga
Dalam rangkaian Semana Santa ini, pemerintah daerah Flores Timur mengisinya dengan sebuah festival budaya yang diberi nama Festival Bale Nagi. Festival Bale Nagi dalam bahasa setempat memiliki makna pulang kampung.
Festival Bale Nagi merupakan sebuah atraksi pertunjukan budaya berupa pentas tarian, musik, dan budaya. Masyarakat juga turut memeriahkan dengan menjajakan berbagai kuliner khas dan kain tenun adat.
Di tahun 2024 ini, festival Bale Nagi dilaksanakan sejak tanggal 2-6 April 2024. Terselenggaranya Festival Bale Nagi bermula dari keluhan wisatawan yang mengikuti prosesi Samana Santa.
Para wisatawan mengeluhkan minimnya tempat wisata yang bisa dinikmati selama berada di Larantuka, Flores Timur. Dengan adanya Festival Bale Nagi, pemerintah bermaksud memberikan alternatif baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Flores Timur.
Tujuan lain terselenggaranya Festival Bale Nagi adalah untuk merangsang masyarakat turut berperan aktif dalam melestarikan budaya dan ekonomi berbasis wisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga konsep pariwisata berbasis masyarakat dapat terlaksana.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Tentang Festival Bale Nagi
Festival Bale Nagi ini awalnya dilaksanakan di Pantai Oa dan menghabiskan dana sekitar Rp. 530 juta. Pantai Oa termasuk salah satu pantai yang indah di Flores Timur.
Menurut Raja Larantuka, Don Andre Martinus Diaz Vera DVG, festival Bale Nagi merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dirawat agar presensinya tetap ada dari generasi ke generasi.
Menilik dari kata 'Bale Nagi', adalah ajakan kepada sesama saudara di tempat perantauan agar kembali di kampung halaman (gelekat lewotanah) untuk merayakan Semana Santa.
"Saya mengajak ema, bapa, tiu, tia, kaka, ade, anak, cucu, di tanah rantau mari bale serewi ema di momen Semana Santa," ajaknya.
Festival kebudayaan tahunan NTT bernama Festival Bale Nagi diyakini mampu mendatangkan berbagai wisatawan dari tanah air maupun mancanegara.
Â
Advertisement
Masuk Top Kharisma Even Nasional
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI telah memasukan festival Bale Nagi ke dalam top Kharisma Even Nasional sejak tahun 2023. Tiga objek wisata di NTT yang masuk dalam Top Karisma Even Nasional yaitu Manggarai Barat, Bajawa, dan Flores Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Olus Demoor, mengatakan festival Bale Nagi dapat membuat wisatawan semakin betah setelah mengikuti rangkaian rutual pekan suci Semana Santa Larantuka.
"Kita tahu bahwa Semana Santa menjadi ikon kita. Supaya peziarah agak lama tinggal disini, maka Dinas Pariwisata mengadakan festival Bale Nagi," katanya.
Menurutnya, kehadiran peziarah akan meningkatkan perekonomian masyarakat, apa lagi Larantuka sebagai kota kerajaan katolik tentu menyimpan segudang destinasi wisata religi dan pesona alamnya yang indah.
"Jumlah wisata religi kita di Larantuka ini kurang lebih 20-an, kemudian ada juga pertapaan Trapis Lamanabi juga bisa dikunjungi," tandasnya.