Liputan6.com, Purwakarta Kasus mahar emas kawin palsu yang menyeret nama Kang Dedi Mulyadi (KDM) beberapa waktu lalu menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih waspada.
Kejadian itu juga membuat KDM menerapkan SOP untuk memeriksa mahar saat menjadi saksi pernikahan. Seperti yang dilakukannya kemarin saat menjadi saksi pernikahan Yuyu Septiani dan Ahmad Maulana yang merupakan anak dari Kades Bojong Barat, Kabupaten Purwakarta.
“Hari ini ada 12 nikahan, kita datang ke nikahan pertama jadi saksi,” ucap Dedi Mulyadi.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum ijab Kabul, Dedi Mulyadi meminta mempelai pria menunjukkan mahar yang akan diberikan. Saat itu mahar yang diberikan berupa emas 21 gram yang disimpan menggunakan kotak kaca.
“Ini penting karena ada kasus emas mas kawin palsu, ini jadi Pelajaran. Coba mana surat-suratnya, saya kan saksinya kalau palsu lagi panjang lagi urusannya,” ujarnya.
Mempelai pria memastikan emas tersebut asli dengan menunjukkan bukti nota pembelian dari salah satu toko. Emas itu ia beli sendiri tanpa melalui perantara orang lain.
Setelah bisa membuktikan, ijab kabul berjalan dengan sekali ucap. KDM yang menjadi saksi pun mengucap ‘sah’ tanda pernikahan keduanya telah terlaksana dengan baik.
Momen Haru
“Sah. Ini mas kawin asli dijamin halal, apalagi ini beli pakai uang sendiri hasil kerja sendiri,” ujar KDM.
Dalam sambutannya usai ijab kabul, KDM mengapresiasi mempelai pria yang menikahi mempelai wanita dari hasil bekerja dan bukan meminta pada orang tua apalagi sampai meminjam ke bank emok.
Meski begitu ia mengingatkan dalam sebuah pernikahan ada keikhlasan orang tua melepaskan anaknya. Sehingga tak ada salahnya setelah kewajiban rumah tangga telah tercukupi untuk berbagi rezeki pada orang tua masing-masing.
Pada momen itu pun KDM sempat meneteskan air mata. Ia mengaku setiap melihat mempelai wanita yang dinikahkannya selalu teringat sang anak bungsu, Nyi Hyang Sukma Ayu. Kelak saat dewasa ia pun harus ikhlas melepas putrinya itu.
“Setiap melihat pengantin wanita selalu ingat anak sendiri, Nyi Hyang. Saya akan merasakan hal serupa, cinta bapak terhadap anak perempuan tidak bisa diukur dengan apapun begitupun kecintaan ibu ke anak laki-laki tidak bisa diukur dengan apapun,” tuturnya.
Tak hanya KDM, keluarga kedua mempelai dan tamu undangan yang hadir pun larut dalam suasana haru. Beberapa di antaranya bahkan tak kuasa menahan tangis dan berupaya mengusap air matanya.
Terakhir, Kang Dedi Mulyadi menyampaikan agar kedua mempelai mengarungi bahtera rumah tangga yang baik dengan cara bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan dari masing-masing.
Advertisement