Liputan6.com, Jakarta - Calon Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat memenuhi kewajiban uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Samsul menerangkan, fit and proper test berlangsung kurang lebih 3 jam dari pukul 9.45 WIB sampai 12.00 WIB. Setidaknya, dia bilang ada 5 penguji yang hadir dalam fit and proper test tersebut.
Baca Juga
"Pertanyaannya menyangkut masalah fit and proper test soal integritas bagaimana. Kemudian biasa menyampaikan kegiatan apa rencana sampai 2018," kata dia di Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Advertisement
Secara umum, dia mengatakan telah menyampaikan program-program yang berkaitan dengan pendalaman pasar, kemudian langkah untuk menghadapi persaingan regional. "Programnya mencoba mendorong kegiatan dari sisi bursa saham dengan materi tim," ujar Samsul.
Samsul yang masih menjabat direktur perdagangan BEI ini optimistis akan memenangkan persaingan. Pengalaman ketika menjabat direksi BEI menjadi amunisi utama, lantaran dia langsung bisa bekerja tanpa perlu adanya penyesuaian ulang. Jelas saja, kondisi ini berbeda dengan paket direksi lain.
"Kalau tim kami tidak ada jeda dan tidak ada istilah belajar. Kalau saya jadi direktur utama langsung awasi tim saya, jadi tidak ada waktu terbuang. Timnya aktif di SRO dan pasar modal, persoalan teknis dan operasi segala macam," jelas dia.
Kenyataannya, Samsul bilang fit and propert test bukanlah pertama kali baginya. Ketika masa awal proses seleksi dirinya telah menjalani fit and proper test saat melakukan promosi di hadapan anggota bursa (AB).
Samsul sendiri enggan membeberkan peroleh suara, namun berhasilnya dia mencapai babak fit and proper test di OJK menunjukkan jika banyak anggota bursa yakin akan kepemimpinannya.
"Kami uji kepatutan dan kelayakan bukan hari ini saja, kami juga fit and proper test dengan AB. Apa yang kami sampaikan apa kami lakukan, jadi mereka yakin akan berdampak pada industri ini," tandas dia. (Amd/Ahm)