Data Cadangan Devisa Warnai Laju IHSG

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.867-4.940 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 09 Jun 2016, 06:20 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2016, 06:20 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2016). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, IHSG menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada perdagangan saham Kamis (9/6/2016). Harga komoditas, cadangan devisa dan aliran dana investor asing akan mempengaruhi laju IHSG.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG pada perdagangan saham kemarin terkoreksi 17,93 poin atau 0,36 persen ke level 4.916,06. Dia mengatakan, tekanan pada IHSG disebabkan oleh data cadangan devisa (cadev) yang mengalami penurunan.

"Data cadangan devisa Indonesia yang keluar US$ 103,6 miliar  lebih rendah dari periode sebelumnya di level US$ 107,7 miliar," kata dia.

Meski begitu, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 55,92 miliar. Hal tersebut didorong oleh daya kepercayaan konsumen yang berada pada 112,1 naik dari sebelumnya 108,2.


Sementara, bursa di Asia bergerak cenderung mendatar.  Data aktivitas impor China mengalami perbaikan, namun tidak didukung oleh data ekspor yang justru memburuk.

"Bertahannya harga minyak di atas level US$ 50 per barel  juga menjadi faktor pendorong penguatan di bursa Asia. Selain itu spekulasi terhadap data GDP Jepang yang akan tumbuh di level 1,9 persen juga turut menjadi sentimen positif," jelas dia.
‎
Dia memperkirakan, IHSG akan bergerak di support 4.867 dan resistance 4.940 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan kondisi pergerakan IHSG usai rilis data ekonomi cadangan devisa dalam kategori cukup stabil. Ini menunjukkan kondisi ekonomi masih dalam tahap wajar.

"Saat ini level support 4.877 terlihat cukup kuat jika memang mesti diuji. Pola kenaikan jangka pendek telah terbentuk. Potensi IHSG untuk dapat melampaui level resistance 4.980 terlihat cukup besar," ujar dia.

Ia menuturkan, aliran dana investor asing masih terlihat akan berlanjut dan indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih tertekan. Sentimen itu juga akan menunjang gerak IHSG.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak variatif. Menurut Sinarmas Sekuritas IHSG akan bergerak pada support 4.870 dan resistance 4.950.

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (Amd/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya