Usai Penembakan di Turki, Bursa Asia Tertekan

Indeks MSCI Asia Pasifik hanya mampu menguat sedikit setelah sebelumnya jatuh 0,1 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 20 Des 2016, 08:36 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 08:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia bergerak di dua arah pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Kasus geopolitik terkait penembakan duta besar Rusia kepada Turki menjadi salah satu sentimen penggerak bursa Asia.

Indeks MSCI Asia Pasifik hanya mampu menguat sedikit setelah sebelumnya jatuh 0,1 persen. Indeks Topix turun 0,2 persen pada pukul 08.41 waktu Tokyo Jepang. Sementara Nikkei juga melemah.

Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov menjadi korban penembakan di Ankara, Senin 19 Desember 2016 waktu setempat. Dubes Rusia itu kemudian dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Pada saat kejadian, Dubes Karlov sedang menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan pameran foto di sebuah galeri di ibukota Turki itu.

Tiba-tiba seorang pria mengarahkan tembakan ke arah korban. Ia menembak dari belakang. "Jangan lupakan Aleppo," teriaknya sebelum menarik pelatuk.

Selain itu, sentimen geopilitik lain adalah kasus penangkapan drone milik angkatan laut AS oleh China dan meningkatnya tensi pertempuran di Suriah.

"Ada beberapa investor melihat bahwa pembunuhan di Turki tersebut membuat kekacauan. Oleh sebab itu investor sedikit menahan diri," jelas Analis Federated Investors Inc, New York, AS, Philip Orlando.

Selain itu, saat ini para pelaku pasar juga sedang menunggu hasil rapat Bank Sentral Jepang yang akan melakukan rapat setelah keputusan kenaikan suku bunga bank Sentral AS. (Gdn/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya