Liputan6.com, New York - Saudi Arabian Oil Co atau lebih dikenal dengan nama Saudi Aramco, perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah Arab Saudi, bakal melepas saham perdana di lantai bursa atau bakal melakukan initial public offering (IPO). Pelepasan saham perusahaan energi ke publik ini diklaim akan memecahkan rekor baru mengalahkan Alibaba.
Mengutip CNN Money, Minggu (12/2/2017), Saudi Aramco dikabarkan telah menunjuk Moelis & Company sebagai penasehat dalam aksi korporasi ini. Dalam laporan tersebut, Moelis menyarankan Saudi Aramco untuk memilih penjamin emisi. Jika berlangsung sesuai harapan, maka IPO akan berlangsung pada tahun depan.
Advertisement
Baca Juga
Pemerintah Arab Saudi sendiri menaksir nilai Saudi Aramco mencapai US$ 2 triliun. Rencananya, pemerintah Arab akan melepas 5 persen atau sekitar US$ 100 miliar. Ini akan sebesar 4 kali dari nilai hasil penawaran umum Alibaba pada 2014.
Pemerintah Arab Saudi mengungkapkan, rencana pelepasan saham sendiri ketika Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meluncurkan strategi ekonomi baru yang disebut Visi 2030.
Perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas penyulingan minyak mengikuti produksi sekitar 10 juta barel pada 2030. Saudi Aramco juga akan investasi lebih dari US$ 300 miliar untuk dekade mendatang.
Untuk diketahui, Alibaba melepas saham pada tahun 2014. Aksi korporasi ini menjadi IPO terbesar dalam sejarah pasalnya dana yang dihimpun mencapai US$ 25 miliar. Sampai saat ini aksi IPO Alibaba tersebut merupakan pelepasan saham dengan nilai terbesar di dunia.
Citigroup Inc, Credit Suisse Group AG, Deutsche Bank, Goldman Sachs Group Inc, JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley juga bertindak sebagai pembeli saham perdana pada IPO Alibaba. (Amd/Gdn)