Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah. Namun, IHSG akhirnya mampu berbalik arah ke zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (14/7/2017), IHSGÂ naik tipis 1,75 poin atau 0,03 persen ke level 5.831,79. Indeks saham LQ45 berada di kisaran 978. Sebagian besar indeks saham acuan pun bervariasi.
Ada sebanyak 145 saham menghijau, sehingga mengangkat IHSG ke zona positif. Sedangkan 158 saham melemah, dan menahan penguatan IHSG. 136 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham pun tidak ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 212.059 kali dengan volume perdagangan saham 5,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,9 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 975,51 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran 13.332. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 0,55 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,15 persen dan sektor saham pertanian naik 0,14 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham OKAS naik 33,33 persen ke level Rp 72 per saham, saham IBST melonjak 19,66 persen ke level Rp 2.100 per saham, dan saham MINA naik 9,31 persen ke level Rp 1.585 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MYTX turun 21,88 persen ke level Rp 200 per saham, saham NELY merosot 16,17 persen ke level Rp 140 per saham, dan saham LEAD tergelincir 11,25 persen ke level Rp 71 per saham.
Bursa saham Asia pun sebagian besar menghijau, kecuali indeks saham Taiwan turun 0,16 persen ke level 10.443.
Sedangkan indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,16 persen ke level 26.389, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,21 persen ke level 2.414, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,09 persen ke level 20.118, indeks saham Shanghai naik 0,13 persen ke level 3.222, dan indeks saham Singapura menguat 1,6 persen ke level 3.287, dan catatkan penguatan terbesar.
"Belum terlalu banyak sentimen di pasar. Investor asing juga masih melakukan aksi jual," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menuturkan, transaksi harian saham masih belum ramai juga, lantaran pelaku pasar masih memanfaatkan libur. Ditambah ada tahun ajaran baru sehingga berdampak ke IHSGÂ dan transaksi harian saham. "Tahun ajaran baru buat sedot dana pelaku pasar biasa transaksi saham jangka pendek," ujar dia.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â