Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor menanti pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, gerak IHSG akan bervariasi dan berpotensi merosot. Laju IHSGÂ akan dipengaruhi sentimen antara lain investor menanti hasil pertemuan the Federal Reserve (The Fed) pada 25-26 Juli. Diperkirakan the Fed masih mempertahankan suku bunganya.
"Amerika Serikat mencoba untuk melemahkan mata uangnya. Bank sentral AS juga masih menanti kebijakan pemerintahan AS dan kondisi dari bank sentral Eropa. Hingga awal semester II suku bunga the Federal Reserve belum akan berubah. Kenaikan suku bunga the Federal Reserve diperkirakan akhir tahun," jelas Aditya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/7/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu kinerja emiten semester I 2017. Aditya menambahkan, investor asing dan domestik sama kuat bertransaksi di pasar saham. Investor domestik yang mengakumulasi beli saham dapat mengimbangi aksi jual investor asing. Hal ini pula menurut Aditya IHSG dapat bertahan di zona hijau.
"Akan tetapi investor agak menahan diri melihat sentimen dari luar seperti the Fed. Pasar kemungkinan melakukan aksi ambil untung," kata dia.
Dengan melihat kondisi itu, Aditya memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.775-5.840. Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan IHSG berpeluang menghijau.
Ia menuturkan, IHSGÂ memang terlihat masih dapat mempertahankan level support. Hal itu ditopang dari sisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan rilis data kinerja emiten yang dapat menopang pola gerak dari harga saham emiten. Menurut William, hal itu dapat menunjang kenaikan IHSG. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.758-5.876," kata William.
Untuk pilihan saham, Aditya memilih saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
"Berhati-hati untuk masuk dengan buy on weakness,dan bisa buy," ujar Aditya.
Sedangkan William memilih saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), BBNI, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â