IHSG Dibuka Melemah, Sektor Aneka Industri Alami Penurunan Terdalam

Sebagian besar sektor saham menunjukkan gerak negatif, kecuali sektor perkebunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Feb 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2018, 09:16 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah para pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Gerak IHSG ini seirama dengan bursa Asia.

IHSG dibuka turun 24,23 poin atau 0,35 persen ke posisi 6.575,73 pada perdagangan Rabu (28/2/2018). Indeks saham LQ45 tercatat turun 0,56 persen di level 1.098,31.

Sebanyak 95 saham naik tetapi tak mampu mendorong indeks ke zona hijau. Sedangkan 48 saham tertekan. Di luar itu, 102 saham bergerak stagnan.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 14.600 kali. Sedangkan volumenya 300 juta dan nilai transaksi Rp 241 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 22,13 miliar di seluruh pasar. Sementara kurs rupiah tercatat Rp 13.701 per dolar Amerika Serikat (AS).

Sebagian besar sektor saham menunjukkan gerak negatif, kecuali sektor perkebunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan.

Pelemahan saham terbesar di sektor aneka industri yang turun 0,72 persen, disusul sektor industri dasar yang melemah 0,69 persen, dan sektor keuangan menguat 0,61 persen.

Tiga saham yang memimpin pada perdagangan sesi pertama ini, antara lain SDRA dengan kenaikan 19,29 persen ke angka Rp 835, saham LPPF menguat 7,75 persen ke level Rp 10.100, dan INDS yang meningkat 6,77 persen ke Rp 1.735.

Sementara saham-saham yang tersungkur paling besar, yaitu MTSM dengan penurunan 8,70 persen, saham BTON melemah 8,12 persen, dan saham BJTM yang tergelincir sebesar 5,81 persen.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan pergerakan IHSG berpotensi menguat didorong nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung stabil.

Selain itu, level support juga terus dipertahankan sehingga topang IHSG pada Rabu pekan ini. "IHSG akan bergerak di kisaran 6.555 - 6.728," tutur dia.

Bursa Asia

Bursa Asia melemah tipis pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelemahan ini mengikuti kejatuhan Wall Street atau bursa saham di kawasan Amerika Serikat (AS). Namun, pelemahan di bursa Asia ini tidak sebesar di AS.

Mengutip CNBC, Rabu (28/2/2018), Nikkei 225 tergelincir 0,39 persen di awal perdagangan, setelah mengalami penguatan pada perdagangan sebelumnya.

Saham-saham di sektor keuangan diperdagangkan di wilayah negatif. Sementara saham-saham otomotif dan teknologi bergerak campuran.

Saham Honda Motor turun 0,58 persen, SoftBank Group turun 0,71 persen dan Fast Retailing kehilangan 0,89 persen. Sedangkan saham Yahoo Jepang turun 7,3 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga turun tipis 0,52 persen karena pelemahan saham-saham otomotif meskipun saham-saham di sektor teknologi menguat.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,44 persen. Jadi tiga dari 12 sektor yang mampu berada di zona positif. Saham-saham tambang menjadi penekan indeks acuan di Australia tersebut.

Saham pertambangan Rio Tinto dan BHP diperdagangkan turun masing-masing 0,39 persen dan 1,29 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya