Surat Perintah Pengadilan Dokumen Donald Trump Bikin Wall Street Bervariasi

Laporan pendapatan kuartalan, perkembangan politik, seperti penggulingan Sekretaris Negara Rex Tillerson pada minggu ini, telah mempengaruhi secara signifikan arah Wall Street.

oleh Nurmayanti diperbarui 16 Mar 2018, 05:07 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2018, 05:07 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks S&P 500 berakhir sedikit lebih rendah. Kondisi ini terjadi usai sebuah laporan menunjukkan jika Penasihat Khusus Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) Robert Mueller mengeluarkan surat perintah pengadilan terkait dokumen-dokumen yang berkaitan dengan bisnis Presiden AS Donald Trump, yang mengimbangi penguatan data pekerjaan dan manufaktur.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 115,54 poin atau 0,47 persen menjadi 24.873,66. Sementara indeks S&P 500 melemah 2,15 poin atau 0,08 persen menjadi 2.747,33 dan Nasdaq Composite turun 15,07 poin atau 0,2 persen menjadi 7.481,74.

Indeks S&P jatuh setelah rilisnya laporan New York Times yang membuat kerugian sebagian besar pasar. Indeks ini telah jatuh selama empat hari berturut-turut, dan menjadi penurunan terpanjang sejak Desember.

Meski melemah, sektor industri pada indeks S&P mencatat kenaikan terbesar mencapai 0,3 persen. Ini menjadi kenaikan sesi pertama dalam empat hari seiring meredanya kekhawatiran tentang terjadinya perang dagang.

Sementara Dow yang sempat melemah kemudian masih berakhir lebih tinggi untuk pertama kalinya dalam empat hari.

Pasar kali ini antara lain dipengaruhi laporan pendapatan turun, perkembangan politik, seperti penggulingan Sekretaris Negara Rex Tillerson pada minggu ini, telah mempengaruhi secara signifikan arah Wall Street.

"Pasar ingin menggigit sesuatu untuk mendorongnya keluar dari kisaran perdagangannya," kata Mark Luschini, Kepala Strategi Investasi Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

 

Data Pengangguran

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sebelumnya, S & P dibuka naik seiring data pemerintah menunjukkan jika klaim pengangguran mingguan pada minggu lalu menunjukkan penguatan pada pasar tenaga kerja.

Survei manufaktur dari New York Fed dan Philadelphia Fed juga menunjukkan tentang kondisi pasar kerja yang lebih ketat.

Adapun saham yang menguat antara lain milik Alibaba (BABA.N) yang melonjak 3,4 persen. Kenaikan terjadi usai keluarnya sebuah laporan tentang rencana perusahaan e-commerce ini.

Kemudian saham Dollar General (DG.N) tercatat naik 4,8 persen setelah laporan penjualan perusahaan ini naik tiga kali lipat mengalahkan perkiraan.

Sementara saham yang melemah antara lain milik Qorvo (QRVO.O) yang jatuh 3,9 persen setelah Bank of America mengatakan pembuat chip frekuensi radio ini bisa kehilangan Broadcom (AVGO.O) untuk mendapatkan tempat di iPhone.

Sebanyak 6,65 miliar saham diperdagangkan pada hari ini, lebih rendah dari rata-rata 7,08 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya