IHSG Nyaris Sentuh 5.800 Imbas Sektor Keuangan Tertekan

Investor asing masih terus jual saham pada sesi pertama perdagangan saham sehingga bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2018, 12:18 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 12:18 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Seorang pria melintas di depan papan monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum juga beranjak dari zona merah. IHSG kembali melemahpada perdagangan saham jelang akhir pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (4/5/2018), IHSG merosot 55,46 poin atau 0,95 persen ke posisi5.803,526. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,28 persen ke posisi 922,02. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Pada sesi pertama, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.855,10 dan terendah 5.788,38. Sebanyak 200 saham melemah sehinggamenekan IHSG. Sementara itu, 121 saham menguat dan 100 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 196.592 kali dengan volume perdagangan saham 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian sahamRp 3,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 456,79 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.935.

Seluruh sektor saham pun masih melanjutkan tekanan. Sektor saham keuangan turun 1,93 persen, dan catatkan penurunan terbesar diantara sektor saham lainnya. Sektor saham tambang merosot 0,92 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,85 persen.

Di tengah pelemahan IHSG, ada sejumlah saham yang masih menguat. Saham DFAM naik 24,38 persen ke posisi Rp 505 per saham, saham KOBX mendaki 18,27 persen ke posisi Rp 246 per saham, dan saham IMAS menanjak 10,17 persen ke posisi Rp 2.600 per saham.

Sementara itu, saham-saham tertekan antara lain saham EXCL turun 6,17 persen ke posisi Rp 1.825 per saham, saham BBTN merosot6,16 persen ke posisi Rp 2.740 per saham, dan saham MEDCO tergelincir 5,56 persen ke posisi Rp 1.105 per saham.

Sebagian bursa saham Asia pun tertekan kecuali indeks saham Taiwan naik 0,41 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Sengmelemah 0,55 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,57 persen, indeks saham Thailand susut 0,16 persen.Sementara itu, indeks saham Shanghai merosot 0,14 persen dan indeks saham Singapura turun 0,65 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Awal Sesi, IHSG Tertekan

20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja melintas di layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu kembali ke zona hijau pada pembukaan perdagangan Jumat ini. Seluruh sektor melemah dipimpin oleh sektor infrastruktur.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat 4 Mei 2018, IHSG melemah 48,59 poin atau 0,86 persen ke posisi 5.804,72. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,25 persen ke posisi 922,20. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.855,10 dan terendah 5.800,10. Sebanyak 158 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu, 63 saham menguat dan 72 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 31.027 kali dengan volume perdagangan 571 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 433,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 45 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.936.

Sebanyak 10 sektor saham pun kompak melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sektor saham infrastruktur turun 1,67 persen, sektor saham keuangan merosot 1,27 persen, dan sektor saham tambang tergelincir 1,27 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham INDR naik 25 persen ke posisi Rp 2.350 per saham, saham AGRS menguat 23 persen ke posisi Rp 498 per saham, dan saham DFAM menanjak 22,66 persen ke posisi Rp 498 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham GHON turun 8,30 persen ke posisi Rp 1.050 per saham, saham NELY merosot 7,20 persen ke posisi Rp 116 per saham, dan saham MYOR tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 2.870 per saham.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya