Liputan6.com, Jakarta - Investor reksa dana terus tumbuh. Bahkan saat pandemi COVID-19, jumlah investor reksa dana mencatatkan kenaikan tertingginya sejak 2017 mencapai 78,38 persen atau 3,165 juta investor pada 2020.
Sementara per 31 Januari 2021, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor reksa dana sudah mencapai 3,521 juta.
"Jadi kenaikannya itu 355 ribu penambahan investor yang berinvestasi di reksadana,” kata Direktur KSEI Supranoto Prajogo dalam video konferensi, Kamis (4/2/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dari total tersebut, Supranoto merincikan 55,79 persen investor berusia di bawah 30 tahun, atau termasuk dalam generasi milenial. Informasi saja, generasi ini berasal tahun kelahiran sekitar 1980 hingga 1995.
Menyusul ada rentang usia 31-40 tahun sebanyak 22,55 persen. 41-50 tahun 11,91 persen. Lalu usia 51-60 tahun 6,56 persen. Sisanya, 4,1 persen berusia lebih dari 60 tahun.
"Jadi kalau kita lihat mungkin bonus demografi dari Indonesia ini disebutkan bahwa usia produktif itu antara 15-64 ini kayaknya yang tidak termasuk hanya 4 persen saja. Jadi 96 persen itu adalah usia produktif,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pendidikan Terakhir
Dari sisi pendidikan terakhirnya, paling banyak berasal dari SMA ke bawah sebesar 48,14 persen. Lalu S1 40,10 persen, D3 7,93 persen. Dan paling sedikit dari jenjang S2 yang hanya menyumbang 3,83 persen.
"Anak-anak yang masih kuliah itu pendidikan terakhirnya SMA. Mungkin disebabkan karena itu maka 48 persen dari demografi investor individu itu berpendidikan SMA,” ujar Supranoto.
Advertisement