Ada Ledakan di Makassar, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Saham?

Ada ledakan diduga bom di Makassar terjadi pada Minggu pagi, 28 Maret 2021. Bagaimana dampaknya ke pasar saham pekan depan?

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2021, 13:47 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 13:24 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan membenarkan sebuah benda diduga bom meledak di Gereja Katedral Makassar pada Minggu pagi, 28 Maret 2021.

"Iya betul, sementara saya lagi menuju ke sana ya jadi belum bisa kasih keterangan lebih lanjut. Hanya membenarkan saja," kata dia.

Lalu bagaimana dampak ledakan diduga bom yang terjadi di Makassar terhadap pasar saham Indonesia pada Senin, 29 Maret 2021?

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menuturkan, hal itu tidak terlalu berdampak terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hans menilai, kejadian tersebut sentimen negatif dalam jangka pendek.

“Tidak terlalu kuat efeknya terhadap saham. Dampak bom tidak terlalu besar ke IHSG,” ujar Hans saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (28/3/2021).

Hans menuturkan, sentimen global yang mendominasi pergerakan IHSG pekan depan. Ia menuturkan, pelaku pasar mengkhawatirkan gelombang ketiga COVID-19 di Eropa.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk kucurkan dana infrastruktur senilai USD 3 triliun-USD 4 triliun.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi Amerika Serikat AS) juga cenderung terkendali. “Berita relatif positif. Yield obligasi AS terkendali. Joe Biden meluncurkan program vaksinasi COVID-19 sebanyak 200 juta dianggap berhasil,” kata dia.

Hans menuturkan, IHSG berpeluang naik di awal pekan dengan kisaran support 6.106-6.058. Sedangkan level resistance IHSG di 6.239-6.356. "Lakukan sell on strength (SOS) bila indeks menguat signifikan mendekati resistance 6.400," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak IHSG pada 22-26 Maret 2021

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot selama sepekan. Pada periode 22-26 Maret 2021, IHSG turun 2,5 persen ke posisi 6.195,56 dari posisi pekan lalu 6.356,16.

Kapitalisasi pasar saham susut 2,24 persen dari Rp 7.477,62 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 7.309,90 triliun. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian saham melemah 6,79 persen  menjadi 15,65 miliar dari pekan lalu 16,79 miliar saham.

Investor asing melakukan aksi beli bersih saham Rp 294,94 miliar pada Jumat, 26 Maret 2021. Sepanjang 2021, investor asing mencatatkan aksi beli Rp 13,29 triliun.

Rata-rata frekuensi harian susut 3,05 persen menjadi 1.102.435 kali transaksi dibandingkan 1.137.111 kali transaksi pada penutupan minggu lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 6,66 persen menjadi Rp 10,69 triliun dari Rp 11,45 triliun pada pekan sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya