IHSG Bergerak di Dua Zona, Aksi Jual Investor Asing Capai Rp 402 Miliar

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik tipis 0,04 persen ke posisi 5.988,02 pada pra pembukaan perdagangan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Apr 2021, 09:38 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 09:38 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat ke zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis, (1/3/2021). Penguatan IHSG ini terjadi setelah IHSG alami koreksi 1,4 persen pada perdagangan saham Rabu, 31 Maret 2021.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis 0,04 persen ke posisi 5.988,02. Pada pembukaan, IHSG menguat 0,18 persen ke posisi 5.996. Indeks saham LQ45 menanjak 0,16 persen ke posisi 905. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 270 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 124 saham melemah dan 138 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.020 dan terendah 5.981,20. Total frekuensi perdagangan saham 167.105 kali dengan volume perdagangan saham 2,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 402 miliar.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,34 persen. Sektor saham aneka industri naik 1,59 persen, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan menguat 1,19 persen dan sektor saham tambang naik 1,05 persen.

Namun, penguatan IHSG hanya sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah pada pukul 09.30 WIB. IHSG turun 0,24 persen ke posisi 5.971.

Mengutip laporan Ashmore, IHSG melemah 1,4 persen ke posisi 5.985. Hal itu seiring kinerja buruk di tengah rebalancing dana global. UBS menyebutkan dana pensiun global terpaksa menjual posisi ekuitasnya karena nilai obligasi dimiliki menurun setelah kekalahan pasar obligasi baru-baru ini.

Sementara itu, kepemilikan Bank Indonesia atas surat utang negara untuk pertama kalinya telah melampaui dana global. Hal ini menyoroti peran bank sentral yang semakin meningkat dalam membantu membiayai pengeluaran publik. Bank sentral telah meningkatkan kepemilikan obligasi pemerintah menjadi 23,1 persen dari total saldo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gerak Saham

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham SNLK naik 24,84 persen ke posisi Rp 392 per saham, saham SKBM menguat 23,64 persen, saham FILM menanjak 23,38 persen, saham ZYRX menanjak 20 persen, dan saham PORT mendaki 11,93 persen.

Saham-saham yang masuk top losers antara lain saham AGRS turun 6,97 persen, saham HDIT merosot 6,95 persen, saham AIMS tergelincir 6,93 persen, saham MAYA melemah 6,92 persen, dan saham VICO turun 6,92 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing pada awal sesi perdagangan antara lain saham BMRI sebesar Rp 8,1 miliar, saham BRIS sebesar Rp 4,5 miliar, saham ASII sebesar Rp 4,2 miliar. Lalu saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBRI sebesar Rp 214,8 miliar, saham BBCA sebesar Rp 32,5 miliar, dan saham BBNI sebesar Rp 17 miliar.

Bursa saham Asia menguat. Indeks saham Hang Seng menanjak 1,05 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,80 persen, indeks saham Jepang Nikkei melambung 1,2 persen. Lalu indeks saham Singapura menguat 0,41 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,44 persen dan indeks saham Taiwan meroket 0,83 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya