Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan sesi kedua perdagangan saham Rabu (31/3/2021). Aksi jual investor asing mencapai Rp 1,03 triliun menekan laju IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 1,42 persen atau 85,92 poin ke posisi 5.985,52. Indeks saham LQ45 susut 1,54 persen ke posisi 902,79. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Baca Juga
Sebanyak 396 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham menguat dan 120 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.066,83 dan terendah 5.892,64. Total frekuensi perdagangan saham 1.067.545 dengan volume perdagangan saham 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,2 triliun. Investor asing lepas saham Rp 1,03 triliun di pasar reguler.
Advertisement
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 0,29 persen. Sektor saham industri dasar turun 2,76 persen, dan memimpin penurunan tajam. Diikuti sektor saham keuangan susut 2,28 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 1,82 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham masuk top gainers antara lain saham PKPK naik 27,87 persen, saham APEX melonjak 25 persen, saham ZYRX susut 25 persen, saham SNLK tergelincir 24,60 persen dan saham IDPR susut 24,11 persen.
Saham-saham yang masuk top losers antara lain saham FORU turun 7 persen, saham LMSH tergelincir 6,99 persen, saham CAKK merosot 6,98 persen, saham PURE susut 6,94 persen dan saham AGRS susut 6,94 persen.
Di tengah tekanan IHSG, investor asing membeli sejumlah saham. Investor asing beli saham TBIG Rp 22,3 miliar, saham TLKM sebesar Rp 18,8 miliar, dan saham PTPP sebesar Rp 15,2 miliar.
Selain itu, investor asing jual saham MIKA sebesar Rp 1 miliar, saham INDF sebesar Rp 1,1 miliar dan INCO sebesar Rp 1,4 miliar.
Bursa saham Asia kompak melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,70 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,28 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,56 persen, indeks saham Shanghai turun 0,43 persen, indeks saham Singapura melemah 0,47 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,63 persen.
Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, saat ini banyak sentimen negatif ketimbang positif. Salah satunya proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 diprediksi negatif.
Selain itu, ia menilai, secara teknikal IHSG memasuki tren penurunan dalam jangka pendek. Ia menuturkan, secara teknikal penurunan masih wajar. Namun, pelemahan IHSG termasuk cukup dalam dibandingkan di Bursa saham Asia."Kalau dibandingkan saham Asia tidak wajar karena dalam banget, sedangkan Asia tipis," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, rencana BP Jamsostek mengurangi investasi saham dan reksa dana menjadi salah satu sentimen negatif. "Hanya merupakan salah satu dari sentimen negatif saja. Ke depan, mekanisme pasar tetap ditentukan oleh demand and supply," ujar dia.
Advertisement