Fakta Menarik Jatuhnya Harga Bitcoin karena Elon Musk

Dari media sosial pribadi Twitter, Elon Musk menyebutkan Tesla tak lagi menerima bitcoin sebagai alat pembayaran.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 17 Mei 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 09:00 WIB
Elon Musk. (AFP/Tobias SCHWARZ)
Elon Musk. (AFP/Tobias SCHWARZ)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla, Elon Musk kembali menarik perhatian karena berhasil menggerakkan pasar mata uang kripto seperti bitcoin dengan akun Twitter-nya Minggu lalu.

Dari media sosial pribadinya tersebut, perusahaan mobil listrik ini tak lagi menerima bitcoin sebagai alat pembayaran. Hal ini menjadi salah satu faktor anjloknya harga mata uang kripto selama beberapa hari. Terdapat beberapa fakta menarik terkait unggahan Elon Musk seperti dilansir Forbes, Senin (17/5/2021), berikut ulasannya:

Ketika seorang pengguna Twitter berspekulasi, Musk akan membuang bitcoin karena kebencian yang diterima miliarder tersebut setelah mengumumkan Tesla tidak akan lagi menerima mata uang kripto sebagai pembayaran minggu lalu, Musk menjawab dengan satu kata yakni 'Memang'.

-Harga bitcoin tertekan

Pesan samar tersebut cukup mendorong investor mata uang kripto untuk menjual bitcoin yang mereka miliki, dan harganya turun hampir 8,5 persen menjadi USD 44.395 per koin pada Minggu.

Mata uang kripto memang terkenal tidak stabil, tetapi penurunan harga pada Minggu merupakan kemerosotan terbesar bitcoin selama tiga bulan terakhir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sempat Sebut Tak Lagi Terima Bitcoin

Elon Musk.  (Britta Pedersen / POOL / AFP)
Elon Musk. (Britta Pedersen / POOL / AFP)

Minggu lalu, Musk mengatakan Tesla tidak akan lagi menerima pembayaran dengan bitcoin karena membutuhkan listrik dalam jumlah besar untuk bekerja sampai penggunaan energi yang lebih baik didapatkan.

Meski demikian, miliarder tersebut juga menegaskan bila pihaknya tidak akan menjual bitcoin yang sudah dimiliki Tesla saat ini.

Tiga bulan lalu, Musk menghabiskan dana hingga USD 1,5 miliar. Hal ini dilakukan sebagai persiapan Tesla untuk menggunakan mata uang kripto sebagai alat pembayaran.

Namun, menggunakan bitcoin ternyata membutuhkan lebih banyak aliran listrik, menurut studi Universitas Cambridge yang diterbitkan bulan Februari.

Para peneliti mengatakan, mata uang kripto membakar 121,36 terawatt per jam setiap tahun. Angka tersebut, kira-kira setara dengan yang digunakan oleh negara-negara seperti Argentina dan Norwegia.Harga bitcoin sempat melonjak ketika Musk mengumumkan Tesla akan menerima cryptocurrency sebagai pembayaran kendaraan listrik Tesla.

Namun, tak butuh waktu lama, Musk justru membalikan keadaan dan membuat banyak investor bitcoin marah.Musk juga terlihat bertengkar dan mengolok-olok para investor di Twitter dalam beberapa hari terakhir.

Tidak asing di pasar mata uang kripto dengan, Musk saat ini tengah memberikan pujian pada dogecoin. Secara teratur, Ia mengunggah meme dan pujian untuk mata uang digital tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya