Ada PPKM, Ini Dampaknya terhadap Bumi Serpong Damai

Direktur BSDE Hermawan Wijaya menuturkan, PPKM saat pandemi COVID-19 membuat sektor bisnis sedikit tertantang untuk mencari jalan agar pendapatan tetap stabil.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Sep 2021, 18:10 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 15:02 WIB
20161118-Gross profit BSD
Berdasarkan Company Report Bumi Serpong Damai Tbk July 2016 yang diterima Rumah.com, dari tahun 2012 – 2015 income statement-nya menunjukan peningkatan yang signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyatakan kontribusi penjualan tanah dan bangunan signifikan terhadap pendapatan semester I 2021. Kontribusi penjualan properti tersebut mengimbangi dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terhadap pendapatan berulang atau recurring income.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya menuturkan, PPKM saat pandemi COVID-19 membuat sektor bisnis sedikit tertantang untuk mencari jalan agar pendapatan tetap stabil dan meningkat. Ia mengakui, segmen di mal dan perkantoran sedikit menurun jika dibandingkan pendapatan sebelum pandemi COVID-19. Namun, hal itu tidak terlalu signifikan lantaran kontribusi pendapatan berulang terhadap pendapatan perseroan 20 persen.

"Meski demikian, struktur income kita, pendapatan berulang 20 persen dari total revenue. Imbasnya (terhadap-red) total revenue dan profit tidak begitu signifikan. Support revenue 80 persen dari sektor penjualan tanah dan bangunan,” kata dia saat paparan publik live 2021, Selasa (7/9/2021).

Hermawan menuturkan, pihaknya juga berupaya menjaga recurring revenue tersebut. Salah satunya melalui mal yang dimiliki di BSD City yang berkonsep open space di The Breeze. Konsep itu menjadi daya tarik pengunjung ketika PPKM sudah diperlonggar.

“Sekarang jadi tren pengunjung agak ragu berkunjung ke mal tertutup atau yang ber-AC. Di BSD ada mal terbuka, itu malah okupansi meningkat, pengunjung sebelum PPKM dan masa PPKM diperlonggar tren cukup bagus,” tutur dia.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk, Christy Grassella menuturkan, PPKM berdampak terhadap kegiatan marketing seiring membatasi ruang. Oleh karena itu, perseroan pun menyasar digital marketing dan media sosial untuk pemasaran.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinera Semester I 2021

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membukukan pertumbuhan positif sepanjang semester I 2021 yang dilihat dari realisasi penjualan dan laba bersih. Penjualan perseroan menguat yang dikontribusikan dari segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, 19 Agustus 2021, PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatat pendapatan usaha Rp 3,25 triliun. Realisasi pendapatan usaha ini tumbuh 39,19 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 2,33 triliun.

Pendapatan usaha tersebut terbagi dalam tujuh segmen antara lain penjualan tanah, bangunan dan strata title, sewa, konstruksi, hotel, tempat arena rekreasi, pengelola gedung dan lain-lain-

Total penjualan tanah, bangunan, dan strata title pada enam bulan pertama tercatat Rp 2,57 triliun, naik 47,18 persen dibandingkan kuartal II 2020 sebesar Rp 1,75 triliun. Segmen ini sebagai penyumbang terbesar atas total pendapatan usaha secara konsolidasi 79,04 persen.

Segmen pendapatan sewa sebagai kontributor terbesar kedua, tumbuh 11,23 persen dengan membukukan pendapatan sebesar Rp 365,32 miliar. Sedangkan periode sama 2020, segmen ini tercatat Rp 417,36 miliar.

Tambahan pendapatan signifikan lain hadir dari segmen kontruksi. Segmen ini belum berkontribusi terhadap total pendapatan usaha konsolidasi PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Pada semester I 2021, segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp 151,47 miliar. Hal ini tidak lepas dari dimulainya pekerjaan konstruksi jalan tol yang dikerjakan oleh entitas anak yang 100 persen sahamnya dimiliki Bumi Serpong Damai.

Beban pokok penjualan tercatat Rp 1,06 triliun pada semester I 2021. Beban pokok penjualan tersebut naik 45,42 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 732,93 miliar. Dengan demikian laba kotor tercatat Rp 2,18 triliun. Realisasi laba kotor ini tumbuh 36,35 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 1,60 triliun.

Beban usaha turun dari Rp 1,11 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,06 triliun pada semester I 2021. Perseroan menekan beban umum dan administrari dari Rp 614,12 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 548,87 miliar pada semester I 2021. Dengan demikian, laba usaha naik 129,47 persen dari Rp 488,74 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 1,12 triliun pada semester I 2021.

Perseroan pun mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 680 miliar pada semester I 2021. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 192,68 miliar.

“Kami optimistis pencapaian kinerja tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya dalam keterangan tertulis.

Aset

PT Bumi Serpong Damai Tbk mencetak total ekuitas Rp 35,04 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode 30 Desember 2020 Rp 34,47 triliun. Total liabilitas turun dari Rp 26,39 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 24,01 triliun pada Juni 2021.

Total aset tercatat Rp 59,06 triliun pada 30 Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 60,86 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 7,63 triliun pada 30 Juni 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya