IHSG Menghijau, Saham MERK Melambung 13,98 Persen

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin, (4/10/2201), IHSG naik tipis 0,10 persen ke posisi 6.234,79.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2021, 09:36 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2021, 09:36 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke zona hijau pada awal sesi perdagangan Senin (4/10/2921). Investor asing beli saham di pasar regular.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 0,10 persen ke posisi 6.234,79. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 0,31 persen ke posisi 6.247. Indeks LQ45 menguat 0,89 persen ke posisi 894. Seluruh indeks acuan kompak menguat.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.282,11 dan ternedah 6.234,79. Sebanyak 261 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 149 saham melemah dan 192 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 226.112 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham.

Nilai transaksi harian Rp 2,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 238,35 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di posisi 14.281.

Sebagian besar sektor saham melambung. Indeks sektoral saham IDXenergy naik 3,5 persen. Diikuti indeks sektoral IDXindustry melonjak 1,82 persen dan IDXproperty menanjak 1,3 persen. Sedangkan indeks sektoral IDXsiklikal turun 0,59 persen, IDXtechno melemah 0,23 persen dan IDXtrans tergelincir 0,01 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Top Gainers dan Losers

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham DEFI naik 23,08 persen

-Saham PUDP naik 18,05 persen

-Saham TRIM naik 16,35 persen

-Saham MERK naik 13,98 persen

-Saham MREI naik 12,94 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham TIRA turun 7 persen

-Saham SOTS turun 6,93 persen

-Saham OILS turun 6,84 persen

-Saham PGUN turun 6,75 persen

-Saham BMAS turun 6,67 persen


Aksi Investor Asing

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 103,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 36,8 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 34,7 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 19,4 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 15,5 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 11,2 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 6,5 miliar

-Saham ABMM senilai Rp 3,1 miliar

-Saham IPTV senilai Rp 3,1 miliar

-Saham TPIA senilai Rp 2,3 miliar


Bursa Saham Asia

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 2,39 persen, indeks Jepang Nikkei susut 1,07 persen dan indeks Taiwan melemah 0,79 persen. Sedangkan indeks Singapura menguat 1,3 persen.

Mengutip laporan Ashmore Asset Management Indonesia menyebutkan IHSG turun 0,9 persen ke posisi 6.228 pada Jumat, 1 Oktober 2021. Hal ini terjadi di tengah inflasi utama turun 0,04 persen atau naik 1,6 persen yoy pada September 2021. Ini lebih lemah dari harapan konsensus inflasi 0,01 persen.

Pendorong utama deflasi adalah penurunan harga bahan pangan terutama bawang merah dan telur. Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan harga BBM nonsubsidi 9-25 persen (Pertamax Turbo dan Pertamina Dex).

Kemudian pajak karbon yang diusulkan sekarang menajdi Rp 30 /kg CO2 dari tarif yang diusulkan sebelumnya Rp 75/kg CO2. Pembangkit batu bara diharapkan mendapatkan pajak mulai 22 April.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya