Bursa Saham Asia Tersungkur, Investor Cermati Gejolak Harga Bitcoin

Bursa saham Asia Pasifik loyo pada perdagangan Senin 6 Desember 2021. Investor cermati harga bitcoin.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Des 2021, 08:26 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 08:26 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada awal sesi perdagangan Senin (6/12/2021). Investor mencermati harga bitcoin setelah turun tajam pada akhir pekan lalu. Sementara itu, harga minyak mengaut pada perdagangan awal perdagangan di Asia.

Di Jepang, indeks Nikkei turun 1,1 persen, sementara itu indeks Topix melemah 0,67 persen. Indeks Korea Selatan Kospi merosot 1 persen. Indeks Australia ASX 200 tergelincir 0,3 persen.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,24 persen. Bursa saham global dan regional bergejolak pada pekan lalu seiring kekhawatirna terhadap varian omicron.

Di pasar Hong Kong, empat saham baru antara lain raksasa teknologi China JD dan Netease akan ditambahkan ke indeks acuan Hang Seng. Dengan demikian, pada indeks utama ada 64 saham dari sebelumnya 60 saham.

Pada saat yang sama, pengembang properti China bermasalah. Evergrande akan dihapus dari indeks China Enterprises. Evergrande yang terlibat masalah utang mengingatkan dalam keterbukaan informasi di Bursa Hong Kong yang telah terima permintaan untuk bayar utang USD 260 juta atau sekitar Rp 3,74 triliun (asumsi kurs Rp 14.396 per dolar AS).

"Jika grup tidak dapat memenuhi kewajiban penjaminannya atau kewajiban keuangan tertentu lainnya, hal itu dapat menyebabkan kreditr menuntut percepatan pembayaran,” tulisnya dilansir dari CNBC, Senin (6/12/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investor Pantau Kripto

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Investor juga akan memantau kripto setelah harga bitcoin bergejolak sepanjang akhir pekan yang turun tajam pada Sabtu sore. Bitcoin awalnya turun 17 persen atau USD 10.000, jatuh ke level terendah mendekati USD 43.000.

Harga bitcoin pun berada di kisaran USD 48.780, menurut Coin Metrics. Namun, aset kripto telah merosot lebih dari 13 persen sejak Jumat pekan lalu.

Indeks dolar AS berada di posisi 96,20 dari level sebelumnya 96,1.  Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 112,95 per dolar AS.

Harga minyak naik lebih dari dua persen pada awal jam perdagangan di Asia, sebagian besar turun pada pekan lalu seiring ketidakpastian COVID-19 dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi pada Januari.

Harga brent berjangka naik 2,22 persen menjadi USD 71,43 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 2,29 persen menjadi USD 67,78 per barel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya