Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Towerindo Sentra, Tbk (BALI) teken perjanjian penambahan fasilitas kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk (BVIC). Perjanjian dilakukan pada 21 Desember 2021.
Dalam perjanjian tersebut, Bank Victoria International memberikan fasilitas kredit dengan limit Rp 100 miliar dengan jangka waktu 12 bulan sejak akad kredit. Adapun agunan kredit berupa menara telekomunikasi milik Perseroan.
Baca Juga
"Fasilitas tersebut nantinya akan digunakan untuk refinancing BTS dan MCP yang digunakan untuk capex,” ujar Wakil Direktur Utama sekaligus Sekretaris Bali Towerindo Sentra, Lily Hidayat dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/12/2021).
Advertisement
Lily menambahkan, pinjaman dana tersebut akan memperkuat kinerja operasional Perseroan, berdampak positif untuk kelangsungan usaha Perseroan.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 22 Desember 2021, saham BALI ditutup stagnan ke posisi Rp 895 per saham. Saham BALI berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 880. Sepanjang 2021, saham BALI menguat 10,63 persen dengan level terendah di Rp 535 dan tertingginya Rp 1.160.
Sedangkan pada Kamis, 23 Desember 2021, saham BALI turun 2,23 persen ke posisi Rp 875 per saham. Saham BALI dibuka stagnan Rp 895 per saham. Saham BALI berada di level tertinggi Rp 895 dan terendah Rp 865 per saham. Total frekuensi perdagangan 171 kali dengan volume perdagangan 19.510. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kinerja Bali Towerindo
Sebelumnya, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) membukukan kinerja positif hingga September 2021. PT Bali Towerindo Sentra Tbk mencatat pendapatan usaha naik 166,66 persen menjadi Rp 694,50 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 566,34 miliar.
Beban pokok pendapatan naik dari Rp 262,55 miliar hingga kuartal III 2020 menjadi Rp 297,37 miliar hingga kuartal III 2021.
Laba bruto tumbuh 30,72 persen menjadi Rp 397,13 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 303,78 miliar. Beban usaha turun dari Rp 46,01 miliar hingga September 2020 menjadi Rp 45,53 miliar hingga September 2021.
Dengan demikian, laba usaha tumbuh 36,39 persen menjadi Rp 351,59 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 257,77 miliar.
PT Bali Towerindo Sentra Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 36,39 persen menjadi Rp 133,96 miliar hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 50,23 miliar.
Dengan demikian, perseroan mencatat laba periode berjalan per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa Rp 34,05 hingga September 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,77.
Total liabilitas naik menjadi Rp 2,6 triliun pada 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 2,47 triliun. Total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 2,30 triliun hingga 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 2,17 triliun.
Total aset naik menjadi Rp 4,9 triliun pada 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 4,65 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 40,89 miliar hingga 30 September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 104,87 miliar.
Advertisement