Tutup Perdagangan Bursa 2021, Menko Airlangga Sebut Aset Pasar Modal Dikuasai Investor Lokal

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan aset pasar modal dikuasai investor lokal merupakan hal luar biasa.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Des 2021, 16:27 WIB
Diterbitkan 30 Des 2021, 16:27 WIB
Peresmian penutupan perdagangan BEI Tahun 2021 oleh Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Kamis, (30/12/2021). (Foto: istimewa)
Peresmian penutupan perdagangan BEI Tahun 2021 oleh Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Kamis, (30/12/2021). (Foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meresmikan penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021. Pada kesempatan tersebut, Airlangga membeberkan, aset pasar modal RI saat ini dikuasai investor dalam negeri.

"Saat ini aset dari pasar modal dikuasai oleh investor dalam negeri. Ini juga suatu hal yang luar biasa," ujar Airlangga dalam Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2021, Kamis (30/12/2021).

Selain itu, Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja sudah mendirikan Indonesia Investment Authority (INA).

Ia mengatakan, pembentukan INA juga merupakan tonggak sejarah Indonesia karena akhirnya memiliki izin untuk investasi jangka panjang atau long term investment.

"Selama ini kita hanya short term investment. Diharapkan engine ini 2022 sudah bisa bekerja karena sekarang sedang melakukan due diligence diharapkan bisa cepat selesai,” kata dia.

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 28 Desember 2021, komposisi aset di pasar modal berdasarkan C-BEST didominasi investor lokal sebesar 58,61 persen, dan sisanya sebesar 41,39 persen merupakan kepemilikan asing.

Sementara untuk aset S-INVEST, dominasi investor domestik lebih banyak lagi mencapai 97,30 persen, sementara asing hanya memengang 2,7 persen.

Secara keseluruhan, total investor di pasar modal Indonesia per 29 Desember 2021 telah meningkat 92,7 persen menjadi 7,48 juta investor dari sebelumnya 3,88 juta investor per akhir Desember 2020. 99,6 persen merupakan investor domestik yang didominasi oleh ritel.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

IHSG pada Penutupan Perdagangan 2021

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada penutupan perdagangan Kamis, 30 Desember 2021. Investor asing melakukan aksi jual saham pada hari terakhir perdagangan bursa 2021.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah tipis 0,29 persen ke posisi 6.581,48. Indeks LQ45 susut 0,51 persen ke posisi 931,41. Seluruh indeks acuan saham kompak tertekan. 

Pada hari terakhir perdagangan BEI 2021, IHSG berada di level tertinggi 6.613,72 dan terendah 6.581,48. Sebanyak 209 saham menguat sehingga tahan pelemahan IHSG.

342 saham melemah dan 130 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.224.997 kali dengan volume perdagangan 26,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 324,31 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.266.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan.  Indeks sektor saham IDXindustry melemah 1,47 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXEnergy susut 1,46 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,01 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melonjak 3,62 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,68 persen dan indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,36 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya