Saham Antam Catat Penguatan Terbesar dalam Satu Hari

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak 15,10 persen ke posisi Rp 2.820 per saham pada Senin, 7 Maret 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2022, 07:40 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2022, 07:40 WIB
Harga Beli Emas Antam Naik
Petugas menata perhiasan emas di Galeri 24 Pegadaian Kota Tangerang, Banten, Kamis (11/6/2020). Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari ini naik Rp 12.000 menjadi Rp 893 ribu per gram dibanding sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Aneka Tambang Tbk atau disebut Antam (ANTM) catat penguatan terbesar dalam satu hari pada Senin, 7 Maret 2022. Penguatan harga saham Antam mengikuti harga emas yang melonjak.

Mengutip data RTI, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melonjak 15,10 persen ke posisi Rp 2.820 per saham. Penguatan secara persentase ini terbesar dalam satu hari pada 2022. Saham ANTM sentuh level tertinggi 2.830 dan terendah 2.480 per saham. Total volume perdagangan 642.980.863 saham dengan nilai transaksi Rp 1,7 triliun. Total frekuensi perdagangan 78.129.

Sebelumnya pada perdagangan 20 Januari 2022, saham ANTM naik 12,17 persen ke posisi Rp 1.935 per saham. Penguatan saham ANTM ini juga termasuk yang terbesar.

Sepanjang tahun berjalan 2022, saham ANTM menguat 25,33 persen ke posisi Rp 2.820 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi Rp 2.830 dan terendah Rp 1.705 per saham. Total volume perdagangan 7.223.377.405 saham dengan nilai transaksi Rp 14,8 triliun. Total frekuensi perdagangan 1.025.628 kali.

Penguatan saham Aneka Tambangpada Senin, 7 Maret 2022 terjadi di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG meelmah 0,86 persen ke posisi 6.869,06. IHSG berada di level tertinggi 6.917,93 dan terendah 6.843,81.

Sebanyak 397 saham melemah sehingga menekan IHSG. 166 saham mengaut dan 121 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.866.424 kali dengan volume perdagangan 28,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 20,7 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Harga Emas Diprediksi Makin Mahal

Harga Emas Antam Kembali Turun
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, harga emas menguat dan naik lebih dari USD 35 pada perdagangan Jumat pekan lalu. Hal ini dipicu oleh aksi pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Eropa di Ukraina.

"Sayangnya, tidak ada tanda-tanda bahwa Anda akan melihat eskalasi perang di Ukraina dalam waktu dekat. Saat kita melihat dampaknya terhadap ekonomi global, Anda akan melihat kekhawatiran pertumbuhan global dan tekanan inflasi menjadi tema dominan. Itu kemungkinan akan mengarah pada aliran safe-haven lebih lanjut, dan emas akan bersinar," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya dikutip dari Kitco.com, dikutip Senin, 7 Maret 2022.

Sementara, gambaran makro disiapkan untuk emas mencapai USD 2.000 per ons seiring komoditas lainnya, termasuk minyak, palladium, nikel, gandum, dan lonjakan jagung.

"Seperti yang terlihat, Anda memiliki terlalu banyak komoditas utama yang cenderung terus meningkat, biji-bijian, logam, energi. Kami akan melihat kenaikan harga di masa mendatang," kata Moya.

Jika lonjakan komoditas memiliki dampak jangka panjang pada inflasi, bank sentral akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih agresif.

Tapi itu tidak berarti itu buruk untuk emas. Ketika  bank sentral AS menunjukkan perlawanan terhadap putaran cepat kenaikan suku bunga saat mereka menilai dampak perang, Anda tidak boleh mengesampingkan kemungkinan kenaikan setengah poin akhir tahun ini.

“Saya masih di kubu empat atau lima kali kenaikan suku bunga tahun ini. Kita bisa melihat The Fed menjadi lebih agresif dalam memerangi inflasi musim panas ini. Ketidakpastian dan perdebatan itu seharusnya positif untuk emas dan membantu emas naik ke USD 2.000,” kata Moya.

Namun, salah satu metrik utama yang harus diperhatikan minggu ini adalah indeks harga konsumen (CPI) AS terbaru, yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Kamis.

"Kita bisa melihat minyak USD 150 segera. Inflasi akan jauh lebih tinggi karena energi. Tunggu sampai Anda melihat angka CPI berikutnya. Ini akan di atas 8 persen. "Dan jika mereka menggunakan metrik lama, inflasi tahunan akan berjalan pada 12 -15 persen,” kata presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady mengatakan kepada Kitco News.

Pada hari Jumat, pelaku pasar memposisikan diri mereka untuk akhir pekan yang tidak pasti ke depan, kata Grady.

"Anda hanya tidak tahu apa yang akan terjadi selama akhir pekan. Investor gugup tentang reaktor nuklir dan Rusia merebut beberapa kota Ukraina. Mereka memposisikan emas panjang, stok pendek, dan minyak mentah panjang," tutur dia.

Level Harga Emas

20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY2
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 2.000 menjadi Rp 593 ribu per gram pada perdagangan hari ini, Jakarta, Selasa (15/11). Di awal pekan harga emas Antam ada di angka Rp 595 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Grady menuturkan, level yang harus diperhatikan dalam perjalanan ke USD 2.000 adalah USD 1.980 pada sisi atas dan USD 1.882 pada sisi negatifnya.

Pada saat penulisan, emas berjangka Comex April diperdagangkan pada USD 1.971,20, naik 1,82 persen hari Sabtu (5/3).

Lanjut, kata Moya menunjukkan USD 1.980 akan bertindak sebagai resistensi jangka pendek, menambahkan bahwa emas dapat dengan mudah mengayunkan USD 50 ke segala arah. Tapi begitu level itu tercapai, pasar akan terpaku pada USD 2.000 per ons.

"Semua katalis ada di sana. Begitu kita menembus USD 2.000, maka USD 2.050-70 adalah kisaran perdagangan di mana Anda akan melihat emas menemukan beberapa resistensi yang baik. Emas telah berkinerja buruk di banyak komoditas lain ini. Masih ada momentum yang luar biasa di sini," pungkas Moya. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya