Cermati Rekomendasi Teknikal Saham GZCO hingga ASII

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat untuk menguji level area 6.700-6.750 pada Rabu, 18 Mei 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Mei 2022, 08:11 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2022, 08:11 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Rabu (18/5/2022). Empat saham pilihan pun dapat dicermati pelaku pasar.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG berpeluang menguat untuk menguji level area 6.700-6.750 pada Rabu, 18 Mei 2022. Hal ini melihat pada perdagangan Selasa, 17 Mei 2022, IHSG bergerak naik 0,7 persen ke posisi 6.644.

“Pada label merah, diperkirakan posisi IHSG sudah menyelesaikan wave [v] dari wave A sehingga IHSG berpeluang menguat untuk menguji 6.700-6.932 untuk membentuk wave B,” ujar dia dalam catatannya.

Herditya prediksi, IHSG akan bergerak di level support 6.480, 6.387 dan resistance 6.700,6.832 pada Rabu pekan ini.

Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP),PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Astr International Tbk (ASII).

Berikut rekomendasi teknikal empat saham tersebut:

1.PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) - Buy on Weakness (189)

Pada perdagangan Selasa, 17 Mei 2022, saham GZCO ditutup menguat 2,7 persen ke level 189, penguatan GZCO pun masih tertahan oleh level MA20.

“Kami memperkirakan, saat ini pergerakan GZCO sedang berada di awal wave C dari wave (B), hal tersebut akan terkonfirmasi bila saham GZCO tidak terkoreksi kembali ke bawah 165 sebagai level supportnya,” ujar Herditya.

Buy on Weakness: 178-185

Target Price: 206, 230

Stoploss: below 165

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saham INKP hingga ASII

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2.PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) - Spec Buy (7.675)

Saham INKP ditutup menguat 4,8 persen ke level 7.675 pada perdagangan, Selasa 17 Mei 2022, penguatan saham INKP pun diikuti dengan meningkatnya volume pembelian dan sudah menembus moving average (MA)20.

“Selama INKP tidak terkoreksi kembali ke bawah 7.125, maka saat ini posisi INKP sedang berada di awal wave (C) dan berpeluang untuk melanjutkan penguatannya,” tutur dia.

Spec Buy: 7.350-7.575

Target Price: 7.950, 8.450

Stoploss: below 7.125

 

3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Spec Buy (4.100)

Saham PTBA ditutup menguat cukup signifikan, sebesar 7,9 persen ke level 4.100 pada perdagangan Selasa, 17 Mei 2022.

“Kami memperkirakan, posisi PTBA saat ini sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [v] dari wave C. Hal tersebut berarti, PTBA masih berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Spec Buy: 3.940-4.060

Target Price: 4.200, 4.360

Stoploss: below 3.860

 

4.PT Astra International Tbk (ASII) - Sell on Strength (7.000)

Saham ASII ditutup terkoreksi 1,8 persen ke level 7.000 pada perdagangan Selasa, 17 Mei 2022, meskipun sempat menembus level resistancenya tetapi saham ASII ditutup di bawah MA20.

“Kami perkirakan, selama ASII belum mampu break level resistance 7,700, maka posisi ASII saat ini sudah berada di akhir wave [b] dari wave B. Hal ini berarti, ASII rawan koreksi ke bawah 6.625 untuk membentuk wave [c] dengan rentang koreksi 6.175-6.500 dan dapat dijadikan level buyback.

Sell on Strength: 7.075-7.150

Penutupan IHSG pada 17 Mei 2022

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa (17/5/2022) meski penguatan terbatas. Penguatan IHSG juga didukung aksi beli investor asing.

IHSG menghijau ini juga didukung data ekonomi yaitu neraca perdagangan catat surplus signifikan pada April 2022. Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,70 persen ke posisi 6.644,46. Indeks LQ45 naik 0,82 persen ke posisi 1.004,12. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG kembali tembus posisi 6.700. IHSG berada di posisi tertinggi 6.703,05 dan terendah 6.574,13. Sebanyak 317 saham menguat sehingga angkat IHSG. 223 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.475.498 kali dengan volume perdagangan 26 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 169,59 miliar di seluruh pasar.  Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.602.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin indeks sektor saham energi. Indeks sektor saham energi melambung 3,34 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,13 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal menguat 1,09 persen.

Sedangkan indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,89 persen dan indeks sektor saham IDXtechno melemah 0,12 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) mengalami surplus berturut-turut selama 2 tahun terakhir. Per April 2022, NPI mencetak surplus sebesar USD 7,56 miliar.

"Jadi (neraca perdagangan) surplus kita cukup tinggi dan ini beruntun selama 24 bulan (2 tahun)," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Mei 2022.

Margo menuturkan, surplus NPI bulan April 2022 terbesar disumbang sektor non migas. Antara lain dari lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian disusul bahan bakar mineral.

Adapun negara penyumpang surplus terbesar yakni Amerika Serikat (AS), India dan Filipina. NPI Indonesia dengan AS mengalami surplus sebesar USD 1,6 miliar. Komoditas penyumbang utamanya dari pakaian dan aksesorisnya, atau rajutan dan alas kaki.

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih sejalan bursa Asia yang juga bergerak menguat meski bursa Amerika Serikat bervariasi.

“Penguatan IHSG juga karena lagging periode atas pergerakan bursa global yang menguat kemarin saat global menguat,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun rilis neraca perdagangan April 2022 yang surplus, Herditya menilai, hal tersebut juga menjadi salah satu pendorong oleh tingginya ekspor sektor tambang. Hal ini karena harga komoditas dunia yang menguat.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FORU melonjak 24,76 persen

-Saham KOBX melonjak 23,86 persen

-Saham INDX melonjak 22,50 persen

-Saham HOPE melonjak 20,20 persen

-Saham SLIS melonjak 20,11 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham CMNT melemah 6,99 persen

-Saham BNBA melemah 6,98 persen

-Saham AMOR melemah 6,93 persen

-Saham INPS melemah 6,91 persen

-Saham ENZO melemah 6,90 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 352,7 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 218,9 miliar

-Saham ADMR senilai Rp 75,7 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 61,9 miliar

-Saham INDF senilai Rp 34,4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 200,5 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 193,4 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 162,5 miliar

-Saham INTP senilai Rp 95,8 miliar

-Saham MTEL senilai Rp 54,5 miliar

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya