Saham Disney Melonjak Usai Umumkan Bob Iger Kembali Jadi CEO

Saham Disney melonjak lebih dari 6 persen ke posisi USD 97,57. Namun, sepanjang 2022, saham Disney turun 37 persen.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 22 Nov 2022, 08:17 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2022, 07:59 WIB
Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Disney menguat pada perdagangan Senin, 21 November 2022 setelah perseroan mengumumkan pergantian CEO. Disney mengumumkan pengangkatan Bob Iger sebagai CEO menggantikan Bob Chapek.

Mengutip CNBC, Selasa (22/11/2022), saham Disney melonjak lebih dari 6 persen ke posisi USD 97,57. Namun, sepanjang 2022, saham Disney turun 37 persen.

Chapek yang menggantikan Iger sebagai CEO pada awal 2020 semakin dikritik dan dicermati atas kinerja perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. Laporan laba terbarunya membuat saham Disney turun secara dramatis. Tiga hari setelah laporan itu Chapek memberitahukan kepada anak buahnya dalam sebuah memo Disney akan berusaha memangkas biaya melalui pembekuan perekrutan, PHK dan lain-lain.

Namun, keputusan mengganti Chapek dengan Iger mengejutkan dunia bisnis. Iger yang bekerja selama 15 tahun sebagai CEO Disney telah mengatakan sebelumnya dia tidak akan kembali bekerja. Sementara itu, perusahaan memperbaruhi kontrak Chapek awal tahun ini saat menekankan visi reorganisasi untuk Disney.

Chapek mengambil alih tepat sebelum pandemi COVID-19 sangat membatasi bisnis Disney, menutup taman hiburannya dan membuat filmnya tidak diputar di bioskop selama berbulan-bulan. Saat Chapek membantu perusahaan mengatasi badai itu dengan Iger masih menjabat sebagai CEO hingga Desember tahun lalu. Saham Disney naik hingga di atas USD 200 pada satu titik pada 2021.

Namun, sejak itu, saham Disney anjlok. Saham Disney ditutup di bawah USD 100 pada Jumat, 18 November 2022.

Selama masa jabatan Chapek, pada Jumat, 18 November 2022, saham Disney turun 28 persen. Pada 2022, Disney termasuk di antara tiga pemain terburuk di Dow Jones bersama dengan Intel dan Salesforce.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penutupan Wall Street 21 November 2022

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street tumbang pada perdagangan Senin, 21 November 2022 dalam sesi perdagangan yang bergejolak. Koreksi wall street terjadi di tengah perdagangan yang pendek pekan ini seiring ada liburan Thanksgiving.

Di sisi lain, kekhawatiran China akan kembali meningkatkan pembatasan COVID-19 setelah laporan kematian akibat COVID-19 membebani pasar. Sentimen itu juga mendorong saham energi dan harga minyak melemah. Pelaku pasar juga mencari sinyal lebih lanjut dari the Federal Reserve (the Fed) mengenai kenaikan suku bunga ke depan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,39 persen menjadi 3.949,94. Indeks Nasdaq tergelincir 1,09 persen ke posisi 11.024,51. Indeks Dow Jones merosot 45,41 poin atau 0,13 persen ke posisi 33.700,28.

"Hal ini mengurangi cerita pemulihan ekonomi global yang kami harap akan diantar dengan pembukaan kembali di China,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Financial, Art Hogan dikutip dari CNBC, Selasa (22/11/2022).

 

 


Memantau Pernyataan the Fed

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Saham Disney menguat 6,3 persen setelah perusahaan mengumumkan mantan CEO Bob Iger akan kembali memimpin raksasa hiburan itu, dan segera menggantikan Bob Chapek. Kembalinya Iger ke Disney akhiri masa jabatan singkat dan sulit bagi Chapek yang ambil alih peran CEO pada Februari 2020.

Sementara itu, reli di pasar yang melemah akan tertahan karena perdagangan yang pendek pekan ini untuk liburan Thanksgiving. Kemungkinan volatilitas perdagangan meningkat dan volume lebih rendah seiring pelaku pasar mengambil cuti. Pada awal bulan, saham naik dengan pembacaan indeks harga konsumen Oktober. Demikian juga saat pembacaan harga grosir pekan lalu.

Pelaku pasar terus memantau pesan dari pejabat the Fed setelah pekan lalu ketika menilai kembali optimisme seputar kemungkinan perlambatan inflasi. Pada Senin, 21 November 2022, Presiden the Fed Cleveland Loretta Mester menegaskan kembali kenaikan suku bunga akan berlanjut, tetapi mungkin lebih kecil ke depan.

 


Ada Libur Thanksgiving

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Pasar akan mendapatkan lebih banyak informasi tentang langkah bank sentral ke depan untuk dicerna ketika Presiden the Fed St Louis James Bullard berbicara pada Selasa, 22 November 2022.

“Dengan kenaikan suku bunga the Fed 375 basis poin sejauh ini, kurva imbal hasil terbalik, lonjakan inflasi dan harga komoditas masih menjadi bagian dari narasi, kita semua dapat menyimpulkan kita terlambat dalam siklus ekonomi,” ujar Head of Investment Strategy SoFi’s Liz Young.

Bursa Efek New York akan tutup pada Kamis untuk Thanksgiving, dan hari perdagangan akan dipersingkat pada Jumat. Pekan ini, pelaku pasar akan mencerna pidato lebih lanjut dari pemimpin the Federal Reserve serta laporan laba dari Best Buy, Nordstrom, Dick’s Sporting Goods dan Dollar Tree.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya