9 Emiten Indonesia Berhasil Tembus ASEAN Asset Class

ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) yang merupakan ajang internasional di ASEAN. Sembilan perusahaan tercatat yang masuk ACGS dinilai jadi kebanggaan pasar modal.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Jan 2023, 10:37 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 10:37 WIB
Direktur Utama BEI Iman Rachman saat Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021, Selasa (31/1/2023). (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Direktur Utama BEI Iman Rachman saat Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021, Selasa (31/1/2023). (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil penilaian ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2021.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebutkan ada sembilan perusahaan tercatat Indonesia yang berhasil masuk ASEAN Asset Class. Untuk itu, BEI bersama SRO menyampaikan apresiasi kepada perusahaan tercatat atas segala upaya dan dedikasi dalam menerapkan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana yang terlihat dari hasil penilaian ACGS 2021.

Upaya itu mencakup arahan dari manajemen puncak, kemudian terbentuknya kebijakan internal, disclosure informasi yang komprehensif dan mudah diakses oleh publik sehingga jadi rangkaian penerapan CGC pada perusahaan tercatat di Indonesia.

"ACGS merupakan ajang internasional yang dinantikan oleh perusahaan di regional Asean. Oleh karena itu merupakan kebanggan bagi pasar modal Indonesia melihat pencapaian perusahaan pertama pada Asian Top 20 Public Listed Company atau PLC dan 9 perusahaan tercatat Indonesia di ACGS yang berhasil masuk shortlist dengan kategori Asean Asset Class PLC,” kata Iman dalam Peluncuran Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan Apresiasi Hasil Penilaian ACGS Tahun 2021, Selasa (31/1/2023).

BEI juga memberikan apresiasi kepada perusahaan tercatat yang berhasil mencapai peningkatan score ACGS yang tinggi dengan kategori Domestic Significantly Improve PLC. Dengan pencapaian dan proses ACGS 2021 BEI berharap perusahaan tercatat Indonesia dapat terus menjaga performa serta penerapan CGC.

Kedua, dapat meningkatkan standar tata kelola perusahaan agar kualitas perusahana tercatat lebih kompetitif baik di dalam maupun di luar negeri. Terakhir, perseroan mendapatkan manfaat yang positif dari penerapan CGC khususnya dalam hal peningkatan kepercayaan investor.

"Semoga hasil penilaian tersebut dapat menjadi motivasi perusahaan tercatat di Indonesia untuk dapat terus meningkatkan implementasi dari CGC,” imbuh Iman.

BEI Bakal Luncurkan Papan Pemantauan Khusus pada 2023

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meluncurkan papan pemantauan khusus dengan skema hybrid.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menuturkan, pihaknya akan meluncurkan papan pemantauan khusus secara hybrid sebelum meluncurkan papan pemantauan khusus full call-auction.

"Kita tahu ini hal yang sangat baru untuk sistem perdagangan di kita, awalnya kita tetapkan hybrid. Kita harapkan semua bisa dijalankan 2023," kata Jeffrey saat ditemui di BEI, Senin (30/1/2023).

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan proses persiapan Papan Pemantauan Khusus terus berlangsung, yang nantinya diharapkan akan makin meningkatkan perlindungan investor. Nantinya Papan Pemantauan Khusus akan dibagi menjadi dua tahap.

"Saat ini, BEI telah menyiapkan beberapa hal dalam rangka implementasi Papan Pemantauan Khusus, baik itu perangkat sistem maupun perangkat pengaturan di bursa. Kami telah berkoordinasi dengan OJK dan pihak terkait lainnya guna mendukung tercapainya implementasi Papan Pemantauan Khusus," Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Jakarta, dikutip Antara, Selasa, 20 Desember 2022.

Jeffrey menjelaskan, Papan Pemantauan Khusus tahap satu yaitu Hybrid Call Auction, terdapat dua mekanisme perdagangan untuk saham yang dicatatkan dalam papan tersebut, berdasarkan kriteria pemantauan khusus yang dikenakan.

Perusahaan tercatat yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus dikarenakan kriteria likuiditas perdagangan, akan diperdagangkan secara periodic call auction.

"Sedangkan perusahaan tercatat yang masuk dalam pemantauan khusus karena kriteria pemantauan khusus lainnya, masih tetap diperdagangkan secara continuous auction dengan auto rejection berbeda, sebagaimana yang saat ini juga telah diterapkan bagi saham yang masuk dalam Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus," kata Jeffrey.

 

Papan Pemantauan Khusus

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jeffrey menambahkan, dalam tahap satu akan dilakukan dua sesi periodic call auction dalam satu hari bursa, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada investor atas perdagangan periodic call auction dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham yang masuk dalam Papan Pemantauan Khusus dikarenakan kriteria likuiditas perdagangan.

Sementara itu, Papan Pemantauan Khusus tahap dua yaitu Full Call Auction di mana bursa akan menerapkan sesi perdagangan periodic call auction secara penuh untuk semua kriteria dalam Papan Pemantauan Khusus.

"Sehingga setelah tahap dua ini diterapkan, semua saham perusahaan yang masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus akan diperdagangkan secara periodic call auction. Dalam tahap dua ini akan diterapkan lima sesi perdagangan periodic call auction dalam satu hari bursa," ujarnya.

Di samping itu, implementasi Papan Pemantauan Khusus merupakan upaya bursa dalam meningkatkan perlindungan investor dikarenakan perdagangan secara periodic call auction lebih tepat digunakan untuk saham-saham yang memiliki likuiditas perdagangan yang rendah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya