Eagle High Plantations Catat Pendapatan Tumbuh 55,6 Persen pada 2022

PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat pendapatan tumbuh 55,67 persen menjadi Rp 4,5 triliun pada 2022 dan cetak laba bersih Rp 17,47 miliar.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mei 2023, 23:01 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2023, 15:55 WIB
Eagle High Plantations Catat Pertumbuhan Pendapatan dan Cetak Laba pada 2022
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat pertumbuhan pendapatan dan cetak laba pada 2022. (Foto: Freepik/mindandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) mencatat kinerja keuangan positif pada 2022. PT Eagle High Plantation Tbk meraup pertumbuhan pendapatan dan cetak laba bersih 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (14/4/2023), perseroan meraih pendapatan Rp 4,57 triliun pada 2022. Pendapatan itu tumbuh 55,67 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,93 triliun.

Perseroan juga mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 17,47 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 1,4 triliun.

EBITDA naik 35 persen dari Rp 817 miliar pada 2021 menjadi Rp 1,1 triliun pada 2022.

Eagle High Plantations mencatat pertumbuhan beban pokok penjualan 53,14 persen dari Rp 2,3 triliun pada 2021 menjadi Rp 3,5 triliun. Laba kotor naik 65,02 persen menjadi Rp 1,03 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 625,04 miliar.

Sementara itu, beban usaha naik menjadi Rp 370,34 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 346,64 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 137,4 persen menjadi Rp 661,10 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 278,4 miliar.

Perseroan mencatat laba Rp 0,55 pada 2022 dari 2021 rugi Rp 44,52. Total ekuitas turun menjadi Rp 2,04 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 2,05 triliun.

Liabilitas bertambah menjadi Rp 10,17 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,98 triliun. Aset naik menjadi Rp 12,2 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 12,04 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 108,8 miliar.

Produksi CPO Melonjak

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Perseroan menyatakan berhasil menekan biaya administrasi dan umum 29 persen diikuti dengan penurunan beban bunga hingga 36 persen. Sehingga perseroan mencatat laba bersih sejak 2014.

Direktur Utama Eagle High Plantation, Henderi Djunaidi menuturkan, peningkatan kinerja finansial dan operasional Perseroan yang sangat signifikan membuahkan double gain bagi Perseroan, melalui peningkatan produksi yang dicapai saat harga jual CPO sedang mengalami kenaikan.

Di sisi produksi, BWPT berhasil mencatatkan pertumbuhan double digit melalui produksi CPO yang meningkat 42 persen YoY dan produksi PK yang juga meningkat 52 persen YoY.

"Perseroan juga mencatatkan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 41 persen, dari 236.000 ton menjadi 334.000 ton pada 2022," ujar daia dikutip dari keterangan tertulis.

Pada 2022, BWPT berhasil melakukan lompatan di tengah kondisi yang penuh tantangan. Di masa tersebut, BWPT tetap fokus menerapkan praktek agronomi yang baik, peremajaan pabrik dan alat- alat berat, peningkatan fasilitas perumahan karyawan dan umum di area kebun dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan.

Buyback Saham Rp 50 Miliar

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Eagle High Plantation juga menyampaikan melalui keterbukaan informasi tentang pembelian kembali saham dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar yang sedang berlangsung hingga Mei 2023. Pelaksanaan buyback ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Perseroan pun optimis atas performa Perseroan di masa mendatang.

Ke depan, BWPT berencana melakukan penambahan pabrik, pengembangan existing land bank, dan senantiasa menguatkan nilai-nilai ESG dalam rangka mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

“Dengan praktik agronomi yang baik, umur perkebunan yang sedang prima, serta dukungan kebijakan Pemerintah, Perseroan optimis dapat meneruskan tren kinerja positif, dan kembali mencetak double digit growth serta meraih pencapaian all-time high di tahun-tahun mendatang.” ujar Henderi.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya