Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menjelaskan tentang potensi pembagian dividen untuk tahun buku 2022 yang akan dibagikan pada 2023.
Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir mengatakan, pihaknya mempertimbangkan soal potensi pembagian dividen bagi para pemegang saham.
Baca Juga
"Adaro selalu baguslah, kita pasti mikirin dividen apa segala macem. Kita selalu balance," kata pria yang akrab disebut Boy Thohir dalam acara Buka Bersama Adaro, ditulis Rabu, (19/4/2023).
Advertisement
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kurs konversi untuk pembagian dividen final tahun buku 2021 sebesar USD 300 juta.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (19/5/2022), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar USD 650 juta. Perseroan telah membagikan dividen interim 2021 sebesar USD 350 juta. Adapun dividen final yang dibayarkan sebesar USD 300 juta.
“Menindaklanjuti pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan 9 Mei 2022, bersama ini kami informasikan kurs konversi pembagian dividen final perseroan tahun buku 2021 yang mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia 18 Mei 2022 yaitu Rp 14.651 per dolar AS,” tulis manajemen perseroan.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan dividen final yang akan dibagikan perseroan dalam mata uang rupiah sebesar Rp 4,39 triliun untuk 31.086.398.900 saham. Jumlah dividen yang dibagikan itu setara Rp 141,39 per saham.Total pembagian dividen 2021 menjadi Rp 301,55 per saham. Sebelumnya perseroan telah bagikan dividen interim 2021 sebesar Rp 160,16 per saham.
Perseroan menyatakan tidak ada dampak material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan dengan hal tersebut.
Strategi Adaro Energy Indonesia Perkuat Bisnis Pengolahan Aluminium
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan penandatanganan perjanjian pengambilan saham bersyarat oleh anak perusahaan pada 20 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (23/12/2022), PT Kaltara Power Indonesia (KPI), perseroan terbatas yang 99,99 persen sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan menandatangani perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada 20 Desember 2022.
Berdasarkan perjanjian itu, KPI akan menerbitkan 23.694 saham baru dengan nilai nominal sebesar USD 23,69 juta atau setara Rp 343,56 miliar. Saham itu akan diambil bagian seluruhnya oleh CITA sebagai pemegang saham yang tidak terafiliasi.
“Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan oleh KPI untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan unit pembangkit listrik milik KPI yang akan digunakan untuk menunjang kebutuhan listrik proyek smelter aluminium milik Kalimantan Aluminium Industry (KAI),” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Adapun proyek smelter milik KAI tersebut terletak di Kalimantan Industrian Park Indonesia, Bulungan, Kalimantan Utara.
Selain itu, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), perseroan terbatas yang 99,99 persen sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh perseroan melakukan penandatangan perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan Aumay Mining Pte Ltd (Aumay) dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) pada 20 Desember 2022.
Berdasarkan perjanjian, KAI akan menerbitkan 925.748 saham baru senilai Rp 925,74 miliar atau setara AS$ 59,65 juta yang akan diambil bagian oleh Aumay sebanyak 595.124 saham baru senilai Rp 595,12 miliar. Setelah pengambilan saham ini, Aumay akan memiliki 22,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh KAI.
Advertisement
Gandeng CITA Mineral
Kemudian CITA sebanyak 330.624 senilai Rp 330,62 miliar atau setara AS$ 21,30 juta, setelah dilakukannya pengambilan saham ini, CITA akan memiliki 12,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh KAI.
“Dana yang diperoleh dari penerbitan saham tersebut akan digunakan oleh KAI untuk perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan smelter aluminium dengan kapasitas hingga 2 juta ton per tahun milik KAI yang berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
“Transaksi ini akan mendukung kegiatan operasional serta kelangsungan usaha perseroan dengan memperkuat kebutuhan pendanaan dan pengembangan bisnis anak perusahaan perseroan di bidang pengolahan aluminium dan pembangkit tenaga listrik,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan tidak ada dampak yang material yang merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan.
Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, bukan merupakan Transaksi Afiliasi, serta tidak mengandung Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
Tebar Dividen Interim 2022
Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 500 juta.
Dividen interim 2022 yang dibagikan Adaro Energy Indonesia tersebut setara Rp 7,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS). Pembagian dividen interim sesuai keputusan direksi Adaro Energy Indonesia yang telah disetujui dewan komisaris pada 21 Desember 2022.
Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar USD 6,28 miliar.
Adapun jadwal pembagian dividen interim 2022 sebagai berikut:
-Tanggal pencatatan pemegang saham perseroan yang berhak atas dividen interim secara tunai pada 3 Januari 2023
-Pengumuman kurs konversi (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia) di situs BEI dan perseroan pada 3 Januari 2023
-Pasar regular dan negosiasi:
Cum dividen pada 30 Desember 2022
Ex dividen pada 2 Januari 2023
-Pasar tunai:
Cum dividen pada 3 Januari 2023
Ex dividen pada 4 Januari 2023
Advertisement