Bank Syariah Indonesia Catat Kenaikan Transaksi Valuta Asing Selama Musim Haji 2023

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI meraih pertumbuhan transaksi penukaran valuta asing (forex) dari rupiah ke riyal selama periode musim haji 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Jul 2023, 15:35 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2023, 15:35 WIB
Bank Syariah Indonesia Catat Kenaikan Transaksi Valuta Asing Selama Musim Haji 2023
BSI mendapatkan kepercayaan besar dari pemerintah serta masyarakat yang melaksanakan ibadah haji pada 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI mencatatkan pertumbuhan transaksi penukaran valuta asing (forex) dari rupiah ke riyal selama periode musim haji 2023, dibandingkan dengan 2022.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menyebutkan, BSI mendapatkan kepercayaan besar dari pemerintah serta masyarakat yang melaksanakan ibadah haji pada 2023. 

Selain itu, Bank Syariah Indonesiatidak hanya menjadi bank yang dipercaya sebagai bank pendukung untuk melakukan pelunasan biaya perjalanan haji oleh nasabah, tetapi juga bank yang dipercaya Kementerian Agama sebagai penyalur living cost bagi jamaah haji.

BSI senantiasa memberikan pelayanan yang optimal bagi para nasabah jamaah haji yang membutuhkan transaksi keuangan.

Tercatat selama periode musim haji 2023 transaksi penukaran uang rupiah (IDR) ke real (SAR) mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. BSI bahkan menyiapkan ekspedisi khusus dari Arab Saudi guna memenuhi kebutuhan uang tunai jamaah haji Indonesia selama di Tanah Suci dalam bentuk riyal. 

"BSI siap melayani kebutuhan transaksi forex masyarakat termasuk penyediaan layanan transaksi lindung nilai syariah," kata Adib dalam keterangan resminya, Jumat (7/7/2023).

BSI pada 2023 dipercaya oleh 161.455 jamaah haji Indonesia untuk melakukan pelunasan biaya haji. Angka ini setara dengan 100 persen dari kuota haji yang diberikan pada BSI dan 81 persen dari jumlah keseluruhan jamaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci. 

 

 

Layanan BSI

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

BSI juga dipercaya Kementerian Agama menjadi salah satu bank penyalur living cost bagi jemaah haji pada 2023. Living cost bagi jamaah haji tahun ini sebesar 750 Saudi Arabia Riyal (SAR) atau setara Rp3.030.000 per jemaah, yang diberikan dalam bentuk rupiah.

Berbagai layanan juga telah disiapkan oleh BSI untuk mempermudah para jamaah, di antaranya memberikan layanan penukaran mata uang dari rupiah ke riyal untuk biaya living cost di 14 embarkasi haji. 

Penyelenggaraan ibadah haji menjadi salah satu fokus BSI dalam mengembangkan ekosistem Islam. Ibadah haji menjadi salah satu amanah bagi bank syariah untuk memberikan layanan prima bagi seluruh jamaah.

"Insya Allah ke depannya BSI terus meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji asal Indonesia yang mendapatkan panggilan ke Tanah Suci, salah satunya adalah pelayanan penukaran uang rupiah ke riyal agar semakin memudahkan jemaah selama menjalankan ibadah,” tutup dia.

 

Kolaborasi BSI dan SMF Terbitkan EBA Syariah Pertama di Indonesia

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menerbitkan Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP). Produk hasil sekuritisasi aset syariah yang pertama kali hadir di Indonesia ini diberi nama EBAS-SP SMF-BRIS01.

Dalam penerbitan EBA syariah pertama ini, BSI berkolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, badan usaha milik negara yang bergerak di bidang pembiayaan sekunder perumahan.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi mengatakan, penerbitan EBAS-SP SMF-BRIS01 ini diharapkan dapat mendorong inklusi pasar keuangan dan pasar modal syariah di Indonesia, sehingga menciptakan multiplier effect ke seluruh sektor.

Kehadiran produk anyar ini juga diharapkan bermanfaat untuk kemaslahatan umat secara menyeluruh, selain dapat menjadi pilihan instrumen investasi syariah baru bagi masyarakat selain saham, sukuk, dan reksa dana.

"Selaras dengan salah satu misi BSI untuk memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia, kami berharap EBAS-SP yang diterbitkan perseroan ini mendapat animo yang baik dari investor,” kata Hery dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Selasa (6/6/2023).

Menurut ia, penerbitan EBAS-SP ini dapat memperkuat pembiayaan perumahan dengan skema syariah di Indonesia, sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap kepemilikan rumah.

"Kami berharap peluncuran EBAS-SP SMF-BRIS01 ini dapat mendukung program-program Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat, sekaligus dapat memperdalam instrumen investasi di industri keuangan syariah Indonesia,” kata dia. 

 

Jadwal Penawaran

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh perseroan melalui prospektus ringkas,Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menjelaskan EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan efek hasil proses transaksi sekuritisasi aset pembiayaan rumah senilai Rp 325 miliar milik BSI yang diterbitkan oleh SMF. 

Adapun, masa penawaran EBAS-SP ini jatuh pada Senin, 5 Juni 2023 dengan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 8 Juni 2023. Penerbitan EBA-SP SMF-BRIS01 ini diterbitkan dalam 2 tranches yaitu Kelas A yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran umum dan Kelas B sebagai kelas subordinasi yang berfungsi melindungi Kelas A.

EBAS-SP SMF-BRIS01 Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum dengan tenor Weighted Average Life (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 4 tahun.

Adapun nominalnya sebesar Rp 297,7 miliar. Sebagai bentuk perlindungan terhadap Kelas A, dibentuk Kelas B dengan total nominal Rp 27,3 miliar atau 8,4 persen dari jumlah kumpulan tagihan, yang ditawarkan melalui penawaran terbatas.

 

Imbal Hasil EBA

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Adib berharap melalui penerbitan ini ke depan  akan semakin banyak investor yang berinvestasi di EBAS-SP SMF-BRIS01, yang merupakan produk keuangan terstruktur hasil proses sekuritisasi. 

"Sekuritisasi ini merupakan salah satu strategi BSI dalam me-recycle aset yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi melalui perubahan fungsi dari pemberi pembiayaan menjadi collector. Dengan demikian beberapa benefit bisa diperoleh sebagai tambahan likuiditas, efisiensi CKPN dan peningkatan fee based income,” ujar Adib.

Selain peringkat yang baik, yakni AAA dari Pefindo, EBAS-SP SMF-BRIS01 memberikan imbal hasil yang kompetitif yaitu 7 persen. BSI sendiri berperan sebagai pemberi pembiayaan asal dan penyedia jasa pada penerbitan EBA-SP SMF-BRIS01 ini. 

Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI berperan sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian. Sementara itu, agen penjual EBA-SP SMF-BRIS01 yakni PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.

Produk EBAS-SP SMF-BRIS01 juga dijamin oleh SMF selaku penyedia pendukung pembiayaan sebagai proteksi tambahan bagi investor Kelas A. Untuk itu, investor tidak perlu khawatir berinvestasi di EBAS-SP SMF-BRIS01 meskipun di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya