Liputan6.com, Jakarta - Pengelola jaringan ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023.
Pada periode tersebut, Sumber Alfaria Trijaya membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/8/2023), perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 53,83 triliun pada semester I 2023.
Baca Juga
Raihan itu naik 12,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 47,89 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi RP 42,4 triliun dari Rp 37,96 triliun pada semester I 2022.
Advertisement
Meski begitu, laba kotor perseroan pada paruh pertama 2023 masih tumbuh 15,19 persen menjadi Rp 11,44 triliun pada semester I 2023 dibandingkan semester I tahun lalu sebesar Rp 9,93 triliun.
Pada periode ini, perseroan membukukan laba usaha Rp 2,11 triliun, naik 26,09 persen dibandingkan laba usaha semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,67 triliun. Pendapatan keuangan pada paruh pertama 2023 tercatat sebesar 30,76 miliar, biaya keuangan Rp 95,11 miliar, dan bagian atas rugi entitas asosiasi Rp 1,4 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak final dan penghasilan perseroan membukukan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,61 triliun pada semester I 2023.
Laba itu naik 28,63 persen dibandingkan laba semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,25 triliun. Sehingga laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 38,84 dari sebelumnya Rp 30,19.
Aset perseroan hingga 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 33 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 30,75 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 20,8 triliun dari sebelumnya Rp 19,28 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi 12,21 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar RP 11,47 triliun.
Pengelola Alfamart Tebar Dividen 2022 Rp 24,06 per Saham, Catat Jadwalnya
Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 999,07 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 24,06 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/5/2023), pembagian dividen tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 17 Mei 2023. Perseroan membagikan dividen itu mempertimbangkan laporan keuangan 31 Desember 2022.
Pada 2022, Sumber Alfaria Trijaya mencatat laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 2,85 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 8,7 triliun, dan total ekuitas sebesar Rp 11,47 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen:
Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 26 Mei 2023
Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 29 Mei 2023
Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 30 Mei 2023
Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 31 Mei 2023
Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 30 Mei 2023 pukul 16.00
Tanggal pembayaran dividen pada 14 Juni 2023
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 19 Mei 2023, saham AMRT merosot 1,02 persen ke posisi Rp 2.900 per saham. Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 2.950 dan terendah Rp 2.880 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.146 kali dengan volume perdagangan 303.770 lot saham. Nilai transaksi Rp 88,2 miliar.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, Alfamart mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (4/5/2023), pendapatan neto pengelola gerai Alfamart pada kuartal I 2023 meningkat 14,23 persen menjadi Rp 26,16 triliun dari Rp 22,90 triliun pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama naik 13,84 persen menjadi Rp 20,47 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 17,98 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 15,65 persen menjadi Rp 5,69 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 4,92 triliun.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha Rp 1,01 triliun naik 13,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 893,19 miliar.
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 14,80 persen sebesar Rp 775,82 miliar dari Rp 675,80 miliar pada periode yang sama 2022. Sehingga laba per saham ikut naik menjadi Rp 18,68 dari Rp 16,27.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 36,05 triliun dari Rp 30,74 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 23,96 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 19,27 triliun.
Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 12,08 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 11,47 triliun