Soho Global Health Bakal Tebar Dividen Interim 2023 Rp 250 Miliar

PT Soho Global Health Tbk (SOHO) akan membagikan dividen interim 2023 mempertimbangkan laporan keuangan 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Des 2023, 13:20 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 17:00 WIB
Soho Global Health Bakal Tebar Dividen Interim 2023 Rp 250 Miliar
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Soho Global Health Tbk (SOHO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023. Nilai pembagian dividen interim Soho Global Health mencapai Rp 250,02 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (5/11/2023), Soho Global Health akan membagikan dividen interim sebesar Rp 250,02 miliar. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 31 Oktober 2023

Sementara itu, hingga 30 September 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 270 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 726,81 miliar serta total ekuitas senilai Rp 2,54 triliun. 

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim PT Soho Global Health Tbk.

Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 10 November 2023

Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 13 November 2023

Cum dividen di pasar tunai: 14 November 2023

Ex dividen di pasar tunai: 15 November 2023

Recording date: 14 November 2023

Pembayaran dividen: 27 November 2023

Stock Split

Sebelumnya, PT Soho Global Health Tbk (SOHO) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 13 September 2023, PT Soho Global Health Tbk (SOHO) akan melakukan stock split dengan rasio 1:10. Adapun nilai nominal saham sebelum stock split sebesar Rp 500 per saham, dan sesudah stock split menjadi Rp 50 per saham.

Dengan aksi korporasi itu, jumlah saham setelah stock split menjadi 12.691.682.390 saham dari sebelumnya 1.269.168.239 saham.

PT Soho Global Health Tbk (SOHO) melakukan stock split dengan sejumlah alasan dan tujuan antara lain

1.Membantu meningkatkan daya tarik investor atas saham perseroan dengan menjadikan harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau khususnya bagi investor ritel.

2.Meningkatkan jumlah saham perseroan yang beredar di masyarakat dan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi investor, khususnya investor ritel untuk dapat investasi saham di perseroan.

Meningkatkan Likuiditas Perdagangan

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Pekerja melintasi layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke 6.812,72 pada akhir perdagangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

3.Meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di BEI.

“Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari BEI atas rencana transaksi pemecahan nilai nominal saham perseroan, sebagaimana dituangkan di dalam surat BEI nomor S-07353/BEI.PP2/08-2023 tanggal 31 Agustus 2023,”

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, Soho Global Health akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Oktober 2023.

Berikut jadwal stock split:

- Pemberitahuan agenda RUPS Luar Biasa ke OJK dan BEI pada 4 September 2023

-Pengumuman RUPS Luar Biasa pada 12 September 2023

-Keterbukaan informasi tentang rencana stock split pada 12 September 2023

-Pemanggilan RUPS Luar Biasa pada 27 September 2023

-Penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada 27 September 2023

-Penyelenggaraan RUPS Luar Biasa pada 19 Oktober 2023

-Pengumuman ringkasan risalah RUPS Luar Biasa pada 23 Oktober 2023

-Penyampaian risalah RUPS Luar Biasa dalam bentuk akta notaris pada 26 Oktober 2023

-Persetujuan dari Kementerian Hukum dan HAM atas perubahan anggaran dasar terkait perubahan nilai nominal saham dan jumlah lembar saham pada 27 Oktober 2023.

-Permohonan pencatatan saham tambahan ke BEI untuk tambahan saham dari transaksi stock split pada 31 Oktober 2023.

-Pengumuman jadwal pelaksanaan atas transaksi stock split dan keterbukaan informasi perseroan terkait stock split pada 7 November 2023

-Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 10 November 2023

-Tanggal efektif mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 13 November 2023

-Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai pada 13-14 November 2023

-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 15 November 2023

 

 

Kinerja IHSG pada 30 Oktober-3 November 2023

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 30 Oktober-3 November 2023. Penguatan IHSG sepekan terjadi di tengah mayoritas sektor saham melemah dan aksi jual shaam oleh investor selama sepekan.

Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (5/11/2023), IHSG menguat 0,44 persen ke posisi 6.788,85. Pada pekan lalu, IHSG berada di posisi 6.758,79.

Kenaikan IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa yang naik 0,19 persen. Kapitalisasi pasar bursa menjadi Rp 10.55 triliun dari pekan lalu Rp 10.53 triliun.

Selama sepekan, peningkatan terbesar terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa 34,04 persen menjadi 22,84 miliar saham dari 17,04 miliar saham pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa selama  sepekan melambung 21,04 persen menjadi Rp 10,95 triliun dari Rp 9,05 triliun pada pekan lalu. Rata-rata frekuenasi transaksi harian bursa naik 5,5 persen selama sepekan menjadi 1.258.036 kali transaksi dari 1.192.431 kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi jual saham sebesar Rp 2,5 triliun pada pekan ini. Sepanjang 2023, investor melakukan aksi jual saham Rp 14,14 triliun.

Mayoritas sektor saham (IDX-IC) memerah pada 30 Oktober-3 November 2023. Sektor saham energi turun 3,26 persen, sektor saham basic terpangkas 0,88 persen, sektor saham industri tergelincir 0,49 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 1,98 persen.

Selain itu, sektor saham siklikal merosot 5,31 persen dan sektor saham keuangan turun 8,75 persen. Dua sektor saham ini mencatat penurunan terbesar. Sedangkan sektor saham transportasi tergelincir 2,54 persen.

Sektor saham keuangan naik 1,35 persen, sektor saham properti melambung 1,9 persen, sektor saham teknologi melesat 5,54 persen dan sektor saham infrastruktur bertambah 1,3 persen.

Penutupan IHSG pada 3 November 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Jumat (3/11/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,55 persen ke posisi 6.788,85. Indeks LQ45 bertambah 0,58 persen ke posisi 904,14. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.826,61 dan level terendah 6.764,67. Sebanyak 327 saham menguat sehingga angkat IHSG. 217 saham melemah dan 209 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.062.748 kali dan volume perdagangan 25,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.728.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham siklikal susut 0,29 persen sektor saham kesehatan merosot 1,46 persen.

Sementara itu, sektor saham energi bertambah 1,55 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic menguat 0,55 persen, sektor saham industri bertambah 0,66 persen, dan sektor saham nonsiklikal menanjak 0,64 persen.

Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 1,17 persen, sektor saham properti melesat 0,41 persen, sektor saham teknologi mendaki 1,37 persen, sektor saham infrastruktur menguat 1,3 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,14 persen.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 309,60 miliar. Sepanjang 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 14,14 triliun.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya