Emiten Besar Tebar Dividen Interim 2023, Sahamnya Masih Menarik?

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menuturkan, pembagian dividen pada akhir 2023 akan menjadi pemanis bagi para investor.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 21 Des 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2023, 06:00 WIB
Emiten Besar Tebar Dividen Interim 2023, Sahamnya Masih Menarik?
Sejumlah emiten dengan kapitalisasi besar mulai membagikan keuntungan berupa dividen interim kepada pemegang saham. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten dengan kapitalisasi besar mulai membagikan keuntungan berupa dividen interim kepada pemegang saham. Terbaru, ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). 

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menuturkan, pembagian dividen pada akhir 2023 akan menjadi pemanis bagi para investor. Hal ini akan berdampak positif pada pergerakan harga saham-nya. Terlebih juga adanya dorongan dari sikap bank sentral yang lebih dovish. 

“Kami melihat seperti BBRI yang membagikan Rp 12,73 triliun, jika mengacu pada harga penutupan, 20 Desember 2023, akan memberikan dividen yield sebesar 1,51% dan ADRO yang memberikan Rp 6,2 triliun menjadikan dividen yield sebesar 7,8%,” kata Oktavianus kepada Liputan6.com, Kamis (21/12/2023). 

Meski demikian, ia mewaspadai pada saat ex date, 29 Desember 2023,  untuk ADRO dengan yield yang terbilang besar tetapi laba bersih per kuartal III 2023 yang tercatat turun sebesar 35% secara tahunan atau year on year (YoY). 

“Berbanding terbalik, kami melihat BBRI akan cenderung lebih kuat dengan kinerja sembilan bulan pertama 2023 yang masih tumbuh 12,4% YoY serta didorong potensi terjadinya January Effect,” kata dia. 

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, dividen akan menarik jika rasio dividen yield nya cukup tinggi. Untuk BBRI dividen yield sekitar 1,5% sedangkan ADRO sekitar 7,7%.

“Kemungkinan besar volatilitas di ADRO akan lebih menarik,” kata dia.

Ia melanjutkan, strategi dividen bagi investor jangka pendek dimanfaatkan untuk trading. Namun, untuk investor jangka panjang mungkin menjadi pemanis tahunan. 

Di samping itu, ia menjelaskan, dengan adanya dividen interim prospek Adaro menarik untuk  jangka pendek hingga tanggal cum. Kalau secara sektor,  batu bara saat ini kurang menarik karena harga batu bara masih stagnan di level USD 140-an USD per ton.

Sedangkan, untuk BBRI secara prospek masih positif. Selain itu, secara sektor perbankan masih bisa diunggulkan. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Investor Siap-siap, Adaro Energy Tebar Dividen Interim USD 400 Juta

Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)
Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)

Sebelumnya diberitakan, emiten batu bara milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (19/12/2023), Adaro Energy akan membagikan dividen interim sebesar USD 400 juta atau Rp 6,17 triliun (asumsi kurs Rp 15.449,33 per dolar AS). Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 14 Desember 2023.

Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim ADRO:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 28 Desember 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 29 Desember 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 2 Januari 2024Ex dividen di pasar tunai: 3 Januari 2024
  • Recording date: 2 Januari 2024
  • Pembayaran dividen: 12 Januari 2024

Sebelumnya, Adaro Energy Indonesia mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan mencatatkan penurunan pendapatan maupun laba bersih pada periode tersebut.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar USD 4,98 miliar per kuartal III 2023. Hasil ini turun 15,76 persen dibandingkan pendapatan usaha per kuartal III 2022 senilai USD 5,91 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan ADRO membengkak 17,47 persen menjadi USD 2,99 miliar per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok pendapatan perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai USD 2,54 miliar.

Per kuartal III 2023, ADRO meraih laba usaha senilai USD 1,61 miliar. Angka ini menyusut 48,64 persen dibandingkan laba operasional ADRO per kuartal III 2022 senilai USD 3,15 miliar.

 

Laba Bersih

(Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)
Ilustrasi PT Adaro Energy Tbk (Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)

Alhasil, ADRO mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,21 miliar per kuartal III 2023, atau turun 35,96 persen dibandingkan realisasi per kuartal III 2023 sebesar USD 1,9 miliar.

Hingga kuartal III 2023, total aset ADRO tercatat sebanyak USD 10,39 miliar atau menurun dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 senilai USD 10,78 miliar.

Liabilitas ADRO per kuartal III 2023 tercatat sebesar USD 2,98 miliar atau turun dibandingkan liabilitas perusahaan pada akhir tahun lalu senilai USD 4,25 miliar. Ekuitas ADRO naik dari USD 6,52 miliar pada akhir 2022 menjadi USD 7,41 miliar per kuartal III 2023.

 

BRI Tebar Dividen Interim 2023

Gedung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI
Gedung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan membagikan dividen tunai interim senilai Rp 12,65 triliun atau Rp 84 per saham. Pembagian dividen ini sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 15 Desember 2023.

Pembagian dividen BRI merujuk pada data keuangan perseroan per 30 September 2023. Pada periode tersebut, BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 44,21 triliun hingga September 2023. Angka tersebut meningkat 12,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 39,31 triliun.

Raihan laba hingga September 2023 ditopang oleh pendapatan bunga (interest income) sebesar Rp 131,89 triliun per kuartal III 2023 atau naik 14,4 persen dari kuartal III 2022 sebesar Rp 115,252 triliun.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilikentitas induk per 30 September 2023 tercatat senilai Rp 43,99 triliun. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar RP 207,25 triliun dengan ekuitas Rp 311,53 triliun.

Melansir leterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/12/2023), berikut jadwal pembagian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk:

  • Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 Desember 2023
  • Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 2 Januari 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 3 Januari 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 4 Januari 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 3 Januari 2024 pukul 16.15 WIB
  • Tanggal pembayaran dividen: 18 Januari 2024 
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya