Berkat Tren AI, Bursa Asia Termasuk Indonesia Banjir Investor Asing di Februari 2024

Investor asing membeli bersih ekuitas regional senilai USD 10,82 miliar pada Februari 2024 dari bursa Korea Selatan, Indonesia hingga India.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Mar 2024, 06:05 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2024, 06:05 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing menggelontorkan dana dalam jumlah besar ke pasar saham Asia pada bulan Februari di tengah rebound saham-saham China. Hal ini terjadi menyusul penerapan langkah-langkah reformasi di Beijing dan lonjakan saham-saham teknologi, yang didorong oleh tren kecerdasan buatan (AI).

Mengutip US News, Minggu (10/3/2024) data dari bursa saham di Korea Selatan, Taiwan, Indonesia, India, Filipina, Thailand dan Vietnam menunjukkan investor asing membeli bersih ekuitas regional senilai USD 10,82 miliar bulan lalu, setelah menjual saham senilai hampir USD 779 juta pada bulan Januari.

Indeks MSCI Asia-Pasifik mengalami rebound bulan lalu dengan kenaikan sebesar 4 persen, mengimbangi penurunan pada Januari 2024, karena para pedagang mengalihkan fokus ke pendapatan perusahaan-perusahaan Asia yang optimis dari kekhawatiran atas penundaan penurunan suku bunga Federal Reserve.

Sebagian besar arus masuk diarahkan ke Korea Selatan dan Taiwan, yang dikenal sebagai pusat teknologi di kawasan ini, masing-masing menerima USD 6,1 miliar dan USD 3,7 miliar.

"Kecerdasan buatan (AI) yang meningkat menunjukkan sedikit tanda-tanda mereda di bulan Februari, dengan investor masih lebih memilih untuk bersandar pada saham semikonduktor dan menjadi pusat semikonduktor di kawasan ini, yang mungkin menyebabkan kuatnya arus masuk ke ekuitas Korea Selatan dan Taiwan," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG.

Ekuitas Indonesia, India, Filipina, dan Thailand menarik arus masuk masing-masing sebesar USD 647 juta, USD 186 juta, USD 129 juta, dan USD 93 juta.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Dampak Pemilu

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sementara itu, ekuitas Vietnam mengalami arus keluar sebesar USD 59 juta, dibandingkan dengan pembelian bersih sebesar USD 48 juta pada bulan sebelumnya.

Jason Lui, kepala strategi ekuitas dan derivatif untuk Asia Pasifik di BNP Paribas, menyoroti potensi dampak pemilu besar di kawasan Asia an Amerika Serikat terhadap keputusan investasi.

Investor Akan Pantau Pemilu di India

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

"Kombinasi dari meningkatnya ketegangan perdagangan (Donald Trump sedang mempertimbangkan putaran tarif baru) dan kemungkinan FED menahan kebijakan tersebut lebih lama dapat mengakibatkan alokasi yang lebih konservatif ke dalam ekuitas negara-negara berkembang di Asia," katanya.

"Dalam kasus India, investor asing akan fokus pada hasil pemilu karena pemilih India diperkirakan akan memberikan suaranya antara bulan April dan Mei," bebernya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya