Listing Perdana, Saham UBC Medical Indonesia terbang 34,31%

Saham PT UBC Medical Indonesia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 10 Juli 2024 dengan kode LABS. Pada perdagangan perdananya, saham GUNA sentuh auto reject atas (ARA).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Jul 2024, 11:32 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2024, 11:32 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Saham PT UBC Medical Indonesia Tbk resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu 10 Juli 2024 dengan kode LABS. Pada perdagangan perdananya, saham GUNA sentuh auto reject atas (ARA).

Saham LABS naik 34,31 persen ke posisi 137, sesaat setelah perdagangan dibuka. Frekuensi perdagangan saat itu tercatat sebanyak 1.650 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 92.520 lembar senilai Rp 1,27 miliar.

Sebelumnya perseroan telah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 700 juta lembar saham. Besaran saham itu setara dengan 17,72 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp 102 per lembar. Perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas selaku Lead underwriter.

Penawaran umum saham LABS tersebut telah berjalan dengan sukses dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para investor, dengan terjadinya kelebihan permintaan (oversubscribe) yang tercatat lebih dari 250 kali, dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 31.275 investor yang terdiversifikasi baik investor perorangan, institusi, nasional, maupun asing.

Direktur Utama FX Yoshua Raintjung menjelaskan langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.

"Kami yakin dengan melantai di Bursa maka struktur permodalan kami akan semakin kuat untuk melakukan ekspansi bisnis," kata dia dalam seremoni pencatatan sham LABS, Rabu (10/7/2024).

Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan antara lain untuk biaya operasional seperti, pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku produksi, biaya pemasaran, biaya penjualan dan biaya operasional lainnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyediaan Alat Kesehatan

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan berfokus pada penyediaan alat Kesehatan diagnostic in-vitro (instrumen) dan consumables atau reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan. Perseroan saat ini ditunjuk sebagai distributor dari principal principal yang merupakan produsen bioteknologi dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia.

“Saya optimistis dengan prospek industri kesehatan saat ini, terutama pasca-covid 19, Pemerintah mulai akan memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat kesehatan dan reagen perseroan," ujar dia.

Kinerja perusahaan sampai Desember 2023 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Selama 3 tahun terakhir perseroan telah meningkatkan reputasinya di pasar alat kesehatan sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan infeksi tuberkulosis laten (ILTB).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya