Dian Swastatika Mau Stock Split Rasio 1:10, Catat Jadwalnya

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menuturkan, harga saham sudah terlalu tinggi sehingga melakukan stock split.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jul 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 18:15 WIB
Dian Swastatika Mau Stock Split Rasio 1:10, Catat Jadwalnya
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan menggelar stock split dengan rasio 1:10. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi 10 saham baru saat stock split.

Rencana tersebut telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan pada 25 Juni 2024. Sebelumnya, perseroan juga telah menerima persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan surat No. S-04361/BEI.PP2/05-2024 tanggal 7 Mei 2024.

Selanjutnya, perseroan meminta restu pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 25 Juni 2024. Saat ini, perseroan memiliki 770.552.3201 lembar saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan, dengan nilai nominal Rp 250 per saham.

Setelah stock split dengan rasio 1:10, maka saham-saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan akan berubah menjadi 7.705.523.2002 lembar dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Manajemen perseroan beranggapan, harga saham perseroan saat ini relatif sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan nilai pembelian untuk 1 lot saham perseroan hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham Perseroan menjadi tidak likuid.

Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham Perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan, meningkatkan likuiditas saham Perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai perseroan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Berikut jadwal pemecahan saham atau stock split PT Dian Swastatika Sentosa Tbk:

  • RUPSLB: 25 Juni 2024
  • Pengajuan permohonan pencatatan saham dengan nilai nominal baru: 4 Juli 2024
  • Keterbukaan Informasi sehubungan dengan pelaksanaan Stock Split: 11 Juli 2024
  • Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juli 2024
  • Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Juli 2024
  • Recording date: 19 Juli 2024 Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai: 22 Juli 2024
  •  

 

Dian Swastatika Sentosa Targetkan Laba Rp 11 Triliun pada 2024

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menargetkan laba sebesar USD 700 juta pada 2024 atau setara Rp 11,47 triliun (asumsi kurs Rp 16.385 per dolar AS). Direktur Dian Swastatika, Alex Sutanto menjelaskan target ini bergantung pada tren harga batu bara ke depan. 

“Target pendapatan dan laba tahun 2024, kurang lebih USD 3,1 miliar pendapatan dan laba di sekitar USD 700 juta,” kata Alex dalam dalam Public Expose DSSA, Selasa (25/6/2024). 

Pada 2023, DSSA berhasil mencatatkan laba USD 865 juta. Sektor bisnis DSSA pada batu bara sepanjang 2023 mengalami peningkatan dari sisi produksi dan volume penjualan.

Volume produksi batu bara DSSA meningkat 12 persen pada 2023 menjadi 56 juta ton dari sebelumnya 50 juta ton pada 2022. Sedangkan volume penjualan meningkat 11 persen menjadi 57 juta pon pada 2023, dibandingkan 51 juta ton pada 2022.

Meskipun volume produksi dan penjualan meningkat pada 2023, tetapi pendapatan justru menurun 18 persen menjadi USD 4,67 miliar dibandingkan 2022 sebesar USD 5,68 miliar. 

“Meskipun volume meningkat tidak mendorong terjadinya peningkatan pendapatan karena adanya tren penurunan harga batu bara pads 2023,” pungkas Alex.

Stock Split

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10.

Direktur Dian Swastatika Sentosa, Daniel Cahya menjelaskan perseroan telah mengajukan permintaan pemecahan saham kepada BEI pada 17 Mei 2024 dan melakukan RUPSLB untuk persetujuan pemegang saham untuk melakukan pemecahan saham pada 25 Juni 2024.

“Stock split dengan rasio 1:10 sesuai pertimbangan dari BEI. Kita mengharapkan rasio lebih tinggi agar lebih terjangkau, tetapi persetujuan yang didapatkan 1:10,” jelas Daniel.

Adapun setelah persetujuan RUPS, Daniel menjelaskan stock split akan mulak efektif kemungkinan pada pertengahan Juli 2024.

 

Peningkatan Harga Saham

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Aksi stock split, saham DSSA tercatat sebanyak 770.552.320, termasuk saham treasuri sebesar 154.105.327. Nantinya, setelah pelaksanaan stock split, jumlah saham DSSA yang tercatat menjadi 7.705.523.200, dengan saham treasuri mencapai 1.541.053.270.

Harga saham DSSA telah meningkat dari Rp 77.000 per lembar pada awal 2024 menjadi Rp 240.000 per lembar per 21 Juni 2024 atau setara dengan 311.7%. Adapun volume perdagangan saham DSSA meningkat, dari sebesar 100.800 lembar saham pada kuartal 1 2024, menjadi 1.358.400 lembar saham pada periode 1 April – 21 Juni 2024.

Terkait kenaikan harga saham ini, Daniel menuturkan harga pasar saham dapat dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang cenderung bereaksi terhadap berbagai informasi dan perkembangan pasar yang kompleks.

Meskipun begitu, menurut Daniel kemungkinan ada beberapa aksi korporasi yang turut mendorong gerak harga saham DSSA, seperti aksi pembelian kembali saham atau buy back, rencana stock split saham, hingga penerbitan obligasi dan sukuk berkelanjutkan.

“Ketersediaan saham yang lebih sedikit ini meningkatkan nilai relatif dari setiap saham yang tersedia. Berkurangnya pemegang saham yang mau melakukan transaksi penjualan, karena telah dilakukan pembelian kembali saham perseroan sebanyak 19,99%. dan pembelian kembali saham memberikan sinyal kepada pasar bahwa manajemen Perseroan percaya pada prospek jangka panjang Perseroan,” jelas Daniel.

Menurut Daniel hal ini yang meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong minat beli, yang mendorong peningkatan harga saham lebih lanjut.

 

Dian Swastatika Sentosa Bakal Stock Split, Tunggu Tanggal Mainnya

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui untuk melakukan stock split dengan rasio 1:10.

Direktur Dian Swastatika Sentosa, Daniel Cahya menjelaskan perseroan telah mengajukan permintaan pemecahan saham kepada BEI pada 17 Mei 2024 dan melakukan RUPSLB untuk persetujuan pemegang saham untuk melakukan pemecahan saham pada 25 Juni 2024.

“Stock split dengan rasio 1:10 sesuai pertimbangan dari BEI. Kita mengharapkan rasio lebih tinggi agar lebih terjangkau, tetapi persetujuan yang didapatkan 1:10,” jelas Daniel.

Adapun setelah persetujuan RUPS, Daniel menjelaskan stock split akan mulak efektif kemungkinan pada pertengahan Juli 2024.

Sebelum aksi stock split, saham DSSA tercatat sebanyak 770.552.320, termasuk saham treasuri sebesar 154.105.327. Nantinya, setelah pelaksanaan stock split, jumlah saham DSSA yang tercatat menjadi 7.705.523.200, dengan saham treasuri mencapai 1.541.053.270.

Harga saham DSSA telah meningkat dari Rp 77.000 per lembar pada awal 2024 menjadi Rp 240.000 per lembar per 21 Juni 2024 atau setara dengan 311,7%. Adapun volume perdagangan saham DSSA meningkat, dari sebesar 100.800 lembar saham pada kuartal 1 2024, menjadi 1.358.400 lembar saham pada periode 1 April – 21 Juni 2024.

Terkait kenaikan harga saham ini, Daniel menuturkan harga pasar saham dapat dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang cenderung bereaksi terhadap berbagai informasi dan perkembangan pasar yang kompleks.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya