Bursa Saham Asia-Pasifik Merosot Tajam, Nikkei Jepang Pimpin Pelemahan

Bursa saham asia-pasifik dibuka di zona merah. Hal ini karena saham-saham sektor teknologi merosot.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Jul 2024, 08:21 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 08:21 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik merosot tajam karena saham-saham teknologi turun setelah laporan pembatasan ekspor yang lebih ketat dari AS dan meningkatnya ketegangan geopolitik yang dipicu oleh komentar dari mantan Presiden AS Donald Trump.

Nasdaq Composite jatuh hampir 2,8% semalam — mencatat hari terburuknya sejak Desember 2022.

Saham pada sektor teknologi ini turun 2,77% dan berakhir di 17.996,92 karena investor terus memilih saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga dibandingkan dengan saham teknologi besar di tengah optimisme akan kemungkinan pemotongan suku bunga setelah Ketua Fed Jerome Powell memberikan peringatan tentang menjaga suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Di Asia, investor mempertimbangkan data perdagangan terbaru dari Jepang.

Ekspor Jepang naik 5,4% dari tahun ke tahun pada bulan Juni, penurunan tajam dari 13,5% pada bulan Mei. Impor tumbuh 3,2% dari tahun ke tahun bulan lalu, turun dari 9,5% pada bulan Mei. Baik ekspor maupun impor tidak mencapai ekspektasi Reuters masing-masing sebesar 6,4% dan 9,3%.

Neraca perdagangan Jepang berbalik dari defisit 1,2 triliun yen pada bulan Mei, atau $7,7 miliar, menjadi surplus 224 miliar yen.

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/7/2024), Nikkei 225 Jepang turun lebih dari 2%, sementara Topix turun 1,13%.

Kospi Korea Selatan turun 1,27%, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 1,48%.

Indeks acuan Australia turun sedikit, karena investor menunggu data ketenagakerjaan yang akan dirilis nanti.

Futures indeks saham Hang Seng Hong Kong berada di 17.685, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.739,41.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kinerja Wall Street

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average menambah 243,60 poin, atau 0,59%, berakhir di 41.198,08. Ini adalah pertama kalinya indeks ditutup di atas 41.000.

S&P 500 yang berbasis luas turun 1,39%, dengan industri teknologi informasi dan layanan komunikasi menjadi kinerja terlemah dalam sesi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya