Genjot BUMN Melantai di Bursa, OJK Minta Tolong Presiden

OJK terus mendorong Badan Usaha Milik Negara serta perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk bersedia melantai di bursa.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Jan 2014, 14:10 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 14:10 WIB
ojk-minta-140130b.jpg
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk bersedia melantai di bursa. Tujuannya guna meningkatkan kapitalisasi pasar modal di Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengaku telah menyampaikan niat mendorong BUMN untuk melakukan pencatatan saham perdana (Innitial Public Offering/IPO) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya sudah bertemu dengan Bapak Presiden untuk menyampaikan rencana ini, supaya lebih banyak BUMN masuk pasar modal," ujar dia di acara Making 2014 The Year of Economic and Bussines Confimdence, Jakarta, Kamis (30/1/2014)

Kata Muliaman, tren mencari dana segar saat ini bukan saja dari pinjaman perbankan, tapi bisa melalui pasar modal. Dana tersebut sangat diperlukan supaya perusahaan bisa mengembangkan usahanya.

"Kalau pinjaman bank sudah lama. Alternatif lain saat ini untuk memperoleh pembiayaan bisa melalui pasar modal, seperti IPO, penerbitan surat utang," lanjut dia.

Pendanaan tersebut, menurut dia, bisa memenuhi kebutuhan perusahaan pelat merah untuk membiayai proyek-proyek besar dalam jangka panjang. Seperti diketahui, BUMN kerap mengantongi proyek dalam kurun waktu hingga 10 tahun.

Sekadar informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencapai target 30 emiten baru pada tahun ini, meski memasuki tahun politik seperti halnya pada 2009.

“Waktu 2009 ada 13 emiten baru. Sedikit karena 2008 ada krisis global, jadi berpengaruh sekali terhadap keinginan calon emiten untuk IPO. Tahun ini kami lebih optimistis,” terang Direktur Utama BEI Ito Warsito. (Fik/Nrm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya