Liputan6.com, Jember - Dua kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur terendam banjir akibat hujan intensitas tinggi selama beberapa jam. Akibatnya sejumlah sungai meluap dan merendam ratusan rumah warga setempat.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Heru Widagdo mengatakan sungai tidak dapat menampung debit air karena intensitas hujan tinggi.
Baca Juga
"Hujan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan meningkatnya debit air di Sungai Semangir dan Sungai Dinoyo, sehingga tidak dapat menampung dan meluber ke permukiman warga," katanya di Jember, dilansir dari Antara, Senin (28/11/2022).
Advertisement
Menurutnya banjir luapan sungai tersebut terjadi di Kecamatan Rambipuji dan Kaliwates dengan total rumah yang terendam sebanyak 192 rumah dan satu fasilitas umum yakni mushalla Al-Ikhlas terendam.
"Ada enam titik lokasi banjir luapan yang terjadi di Kecamatan Kaliwates dan Rambipuji, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut," tuturnya.Â
Ia menjelaskan banjir yang terjadi di Kecamatan Rambipuji melanda dua desa yakni Desa Rambigundam dan Rambipuji, sedangkan di Kecamatan Kaliwates terjadi di Kelurahan Sempursari dan Mangli.
"Di Kecamatan Rambipuji terdapat 117 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir, sedangkan di Kecamatan Kaliwates tercatat sebanyak 75 rumah dan satu mushalla yang tergenang banjir," katanya.
Â
Tanah Longsor
Tim logistik BPBD juga mengirimkan bantuan logistik dan mendirikan dapur mandiri di lokasi Dusun Satrean, Desa Rambigundam dan Dusun Krajan di Desa Rambipuji.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat disertai kilat/petir, namun diharapkan jangan sampai panik.
Selain banjir, BPBD Jember juga mencatat bahwa terjadi tanah longsor dengan lebar 4 meter dan tinggi 8 meter di jalur Gumitir, Desa Garahan, Kecamatan Silo yang merupakan akses perbatasan Kabupaten Jember-Banyuwangi.
Advertisement