Liputan6.com, California - Seperti diwartakan sebelumnya, satelit milik Facebook, Amos-6, diketahui hancur akibat ledakan satelit milik SpaceX Falcon 9 saat diuji coba peluncurannya.
Menanggapi hal ini, Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook mengungkapkan responsnya kepada SpaceX dan pihak NASA. Ia sangat menyayangkan bahwa kejadian ini bisa terjadi.
"Kini saya berada di Afrika. Saya ingin menyampaikan rasa kekecewaan saya terkait kegagalan peluncuran roket SpaceX yang ternyata telah menghancurkan satelit kami," kata Zuck sebagaimana dilansir Business Insider, Jumat (2/9/2016).
Baca Juga
Zuck menambahkan, satelit tersebut seharusnya bisa menyediakan koneksi internet ke wilayah-wilayah "tak tersentuh" dari luar angkasa.
"Selain itu, kami ingin menghubungkan jutaan manusia dengan bantuan Amos-6. Misi kami sangat besar dalam hal ini," ujarnya.
Diketahui, Facebook telah menggelontorkan dana sebesar US$ 200 juta (setara dengan Rp 2,6 triliun) untuk mempersiapkan satelitnya itu. Seandainya Falcon 9 tidak meledak, seharusnya Amos-6 sudah terbang "menunggangi" roket SpaceX tersebut.
"Untuknya saat ini kami juga telah mempersiapkan teknologi mutakhir lain seperti Aquila yang mana dapat menghubungkan banyak orang. Kami akan tetap berkomitmen kepada misi kami untuk terus menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dan akan berusaha sampai akhirnya semua orang nanti memiliki kesempataan merasakan manfaat satelit kami," pungkas Zuck.
(Jek/Isk)