Liputan6.com, Bandung - Divisi Digital Service Telkom, divisi pengelola program Indigo Creative Nation (ICn), menegaskan komitmennya yang bukan hanya mencari dan memenangkan kontes startup.
Arief Musta'in, EGM Divisi Digital Service PT Telkom mengatakan, tekad tersebut terlihat dari timnya yang telah memberangkatkan startup binaan Indigo Creative Nation ke Silicon Valley, Amerika Serikat pada 9-16 April 2016 lalu.
Kala itu, yang diberangkatkan perwakilan dari Kakatu (aplikasi parental control), AMTISS (aplikasi asset tracking management), dan Goers (aplikasi event discovery dan management).
Di Amerika Serikat, Niki Tsuraya Yaumi (COO) dan Anselmus Kurniawan (CTO) dari Goers, Muhammad Nur Awaludin (CEO) dari Kakatu, dan Ivan Faizal Gautama (CEO) dari AMTISS diajak mengikuti mentorship lebih dalam dari pendiri startup yang memberikan wawasan global kepada startup mereka.
Baca Juga
Melalui program immersion, Telkom mendayagunakan koneksi yang dibangun Telkom Group melalui MDI (Metra Digital Invesment) terhadap tiga peserta tadi guna bertemu perwakilan Uber, Facebook, Apple, dan Google, serta venture capital ternama, Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB).
Di Uber, diadakan pelatihan tentang product management & growth, kemudian bertemu komunitas developer Apple dan Google, serta ikut dalam F8 Conference yang merupakan acara developer tahunan Facebook.
“Kesuksesan inovasi tidak hanya ditentukan kemampuan untuk membuat produk. Namun, juga bagaimana Telkom mampu mengelola talenta sebagai insan yang berkreasi dan melahirkan produk yang lebih bermanfaat,” sambungnya.
Indigo Creative Nation merupakan program inkubasi dan akselerasi startup digital Telkom yang dikelola bersama dengan MDI Ventures. Startup peserta program ini akan menerima enam bulan dukungan inkubasi dan membuka akses ke pasar, bisnis, dan konsultan teknis.
Digelar sejak tahun 2009, peserta hingga sekarang sudah mencapai 2.056 peserta. Dari jumlah tersebut, yang masuk program inkubator ada 55 startup dan sudah memperoleh ventura dari BUMN teknologi informasi komunikasi tersebut.
(Msu/Isk)