Ethereum Indonesia Harap Cryptocurrency di Tanah Air Berkembang

Selain Bitcoin, ada pula cryptocurrency bernama Ethereum.

oleh M Hidayat diperbarui 01 Nov 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2017, 12:00 WIB
Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi cryptocurrency Ethereum. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Nilai mata uang kripto atau cryptocurrency makin meningkat. Jumat pekan lalu (20/10/2017) nilai Bitcoin mencapai US$ 5,991 atau sekira Rp 81 juta, sebuah rekor baru. 

Hal ini mengundang pro dan kontra. Terlepas dari itu, cryptocurrency tampak makin mendapat sorotan. Tak sedikit investor menyuntikkan dana ke sektor blockchain, sebuah platform yang dapat diakses publik dan menampilkan semua data transaksi yang terjadi di jaringan cryptocurrency. 

Selain Bitcoin, yang menurut klaim Bitcoin Indonesia mencapai dua ratus ribu pengguna pada September 2016 lalu, ada pula cryptocurrency Ethereum. Belum lama ini, Ethereum Indonesia menggelar meetup pertama, yang diselenggarakan oleh SwipeCrypto.

Dalam meetup tersebut dibahas tren, studi kasus, tips, model bisnis potensial, dan masih banyak lagi. 

Sebagai pembicara, hadir Shaun Djie, founder Ethereum Singapore dan co-founder/COO dari Digix Global, sebuah perusahaan asset tokenization, serta Andrew Marchen yang merupakan CTO dari SwipeCrypto, blockchain protocol yang menghadirkan iklan di layar kunci ponsel.

"Acara ini merupakan meetup pertama yang digagas Ethereum Indonesia. Kita berharap acara ini dapat mempertemukan pegiat cryptocurrencies di Indonesia. Semoga Ethereum Indonesia bisa sebesar Singapura nantinya," ujar Andrew. 

Secara umum, Bitcoin dan Ethereum memiliki banyak perbedaan, tetapi ada satu perbedaan mendasar di antara keduanya. 

Ethereum bukan sekadar cryptocurrency. Ia merupakan sebuah platform berbasis blockchain dengan banyak aspek, yang memiliki fitur smart contract bernama Ethereum Virtual Machine (EVM). 

Kegunaannya adalah blockchain menyediakan suatu mekanisme terdesentralisasi, yang meminimalkan kecurangan atau penyensoran. Dengan begitu, keamanannya menjadi lebih baik ketimbang traditional contract.

"Meski baru pertama kali, meetup kali ini sangat sukses. Ke depannya, kalau responsenya positif, kami bisa mendatangkan pembicara dari berbagai latar belakang profesi, dari sisi legal, finance, technical sampai pemilik produk. Mereka nantinya diharapkan bisa berbagi pengalaman mengenai cryptocurrency kepada teman-teman sehingga cryptocurrency makin berkembang di Indonesia," jelas Andrew.

(Why/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya