2018, Satelit Baru Berkecepatan Tinggi Akan Hadir di Indonesia

Satelit PSN VI ini akan dioperasikan dan dikelola oleh anak usaha PSN, yaitu PT PSN Enam Indonesia dengan dukungan pembiayaan dari EDC.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Des 2017, 18:54 WIB
Diterbitkan 05 Des 2017, 18:54 WIB
Ilustrasi satelit
Ilustrasi satelit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) berencana membangun satelit baru yang siap diluncurkan tahun depan.

Satelit yang diberi nama PSN VI ini akan dioperasikan dan dikelola oleh anak usaha PSN, yaitu PT PSN Enam Indonesia, dengan dukungan pembiayaan dari Export Development Canada (EDC), lembaga kredit ekspor Kanada.

Rencananya, satelit ini akan mengorbit di 146 derajat Bujur Timur yang dikelola oleh PSN. Adapun satelit yang ditargetkan mengorbit pada akhir 2018 ini akan dibangun oleh Space System/Loral, perusahaan pembuat satelit asal Amerika Serikat.

"PSN VI akan menjadi satelit dengan jenis high throughput pertama dari Indonesia. Untuk sekarang, satelit ini masih dalam proses pembangunan dan ditargetkan meluncur pada kuartal keempat 2018," tutur CEO PSN Adi Rahman Adiwoso saat acara penandatangan kerja sama pembiayaan PT PSN Enam Indonesia dan EDC di Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Acara penandatangan kerja sama antara PT PSN Enam Indonesia dan EDC dilakukan oleh Direktur PT PSN Enam Indonesia Nedy Zachry dengan Director Infrastructure & Industrial, Structured & Project Finance EDC, Tushar Handiekar yang turut disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

Sekadar informasi, total investasi untuk pembangunan satelit ini adalah US$ 20 juta, dengan rincian 70 persen itu pinjaman berasal dari EDC dan sisanya merupakan modal dari PSN.

"PSN terus berupaya memenuhi kebutuhan layanan satelit yang terus meningkat dengan menambah satelit baru dengan teknologi canggih untuk memenuhi kebutuhan komunikasi data maupun suara oleh masyarakat Indonesia," tutur Adi menjelaskan.

PSN VI memiliki kapasitas transponder C Band dan Ku Band yang dapat menjangkau seluruh pelosok wilayah Indonesia. Nantinya, transponder C band akan digunakan untuk melayani kebutuhan cellular trunking dan komunikasi data perusahaan maupun lembaga pemerintahan.

Sementara transponder Ku Band ditujukan untuk melayani kebutuhan internet kecepatan tinggi melalui satelit. Adi menuturkan, PSN VI sebagai satelit bertipe HTS dapat memberikan layanan internet broadband dengan kapasitas jauh lebih besar ketimbang satelit konvensional.

"PSN VI memiliki kapasitas total 15Gbps sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internet masyarakat," ujarnya.

Ia juga mengatakan satelit merupakan sarana efisien untuk menjangkau wilayah yang sulit dan tak dapat dilayani jaringan infrastruktur terestrial, seperti fiber optic atau microwave link.

 

PSN Masih Siapkan Dua Satelit Lagi

Selain PSN VI, PSN sebenarnya juga tengah menyiapkan dua satelit lagi yang akan meluncur pada 2020 dan 2021. Satelit yang dimaksud adalah Palapa N-1 dan PSN VII.

Kedua satelit itu akan melengkapi fungsi PSN VI yang lebih dulu meluncur pada tahun depan. Dengan seluruh kapasitas satelit yang beroperasi pada 2020 dan 2021, PSN akan menyediakan total kapasitas hingga 130Gbps untuk seluruh Indonesia.

"Bersama dengan satelit Telkom 3S, Telkom 4, dan BRISAT dengan total kapasitas 20Gbps, keseluruhan kapasitas yang dapat disediakan oleh satelit Indonesia mencapai hampir 150Gbps," tutur Adi.

Dengan keseluruhan satelit tersebut, permintaan akan layanan satelit dapat dipasok oleh satelit Indonesia. Tak hanya itu, layanan broadband satelit juga akan dapat diperoleh seluruh wilayah.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya