Asteroid Sebesar Gedung Tertinggi di Dunia Bakal Lintasi Bumi

Asteroid sebesar Burj Khalifa diketahui akan mendekati orbit Bumi pada Februari 2018. Apakah kehadirannya berpotensi mengancam?

oleh Jeko I. R. diperbarui 22 Jan 2018, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2018, 06:30 WIB
4 Rencana NASA Untuk Menghentikan Asteroid Berbahaya
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas program luar angkasa. NASA sudah memikirkan rencana menghentikan asteroid yang jatuh ke bumi.

Liputan6.com, California - Bumi sepertinya tidak akan pernah bisa jauh dari asteroid. Buktinya, pada bulan depan Bumi akan kembali kedatangan 'tamu' baru, yakni asteroid yang ukurannya sebesar gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa.

Menurut keterangan dari Center for Near Earth Object Studies NASA, asteroid dengan kode nama 2002 AJ129 tersebut akan melintasi orbit Bumi pada 4 Februari 2018.

Lebih detail, panjang dari asteroid tersebut diperkirakan bisa mencapai 1.219 meter, kira-kira 47 persen lebih besar dibanding Burj Khalifa, gedung tertinggi dunia yang lokasinya ada di Dubai, Uni Emirat Arab. Gedung pencakar langit tersebut diketahui memilik tinggi 'cuma' 828 meter.

Berbeda dengan asteroid 'near-earth' lain yang digolongkan aman, NASA justru memperingati kalau asteroid ini termasuk ke kategori 'berpotensi bahaya', karena ukurannya di atas 150 meter dan melintasi Bumi dengan jarak di bawah 7.500.000 kilometer.

Terus Dipantau

[Bintang] Gokil! NASA Bentuk Tim Khusus untuk Cegah Kiamat
Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. (Via: telegraph.co.uk)

Hingga berita ini naik, para peneliti terus memantau kedatangana steroid dengan menggunakan teleskop Goldstone Radio yang berada di California, Amerika Serikat. Teleskop ini adala salah satu dari dua radar paling kuat yang ada di Amerika Serikat (AS) selain Arecibo yang lokasinya ada di Puerto Rico.

NASA sendiri masih terus meneliti karakteristik 2002 AJ129, dan mencari tahu kepastian soal ukuran, bentuk, tampilan dalam dan luar, serta kecepatan rotasinya. Jika sudah lengkap, mereka berjanji akan mengumumkannya dalam waktu dekat.

"Kami terus mempelajarinya dengan menggunakan radar. Kami juga mengumpulkan gelombang suara dari asteroid yang bisa digabungkan, sehingga kami bisa melihat bentuk asteroid tersebut, tergantung dari refleksi terhadap cahaya radar," kata Lance Benner, ahli astronomi NASA seperti dikutip Newsweek.

Bumi Tetap Aman

Asteroid (0)
Ilustrasi lintasan asteroid menuju Bumi. (Sumber Pixabay)

Lance dan timnya bahkan sudah memesan fasilitas teleskop Goldstone Radio untuk mempelajari sekitar 40 asteroid di 2018. Jumlahnya diduga juga akan terus bertambah.

Walau dikategorikan ke dalam golongan 'berpotensi bahaya', NASA tetap mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Pasalnya, asteroid tersebut dijamin tidak akan memiliki dampak ke Bumi, mengingat jaraknya masih cukup jauh saat melintas, yakni sekitar 4.000.000 kilometer.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya