Liputan6.com, Jakarta - Kesuksesan Xiaomi di India menjadi vendor smartphone nomor satu ternyata juga memberi celah untuk berbagai pihak mengaku sudah jadi mitra penjualan resmi Xiaomi.
Gara-garanya, beredar beberapa dokumen yang memperlihatkan kontrak kerja sama palsu terkait lisensi Xiaomi dengan toko retail dan distributor. Dokumen tersebut dibuat oleh penipu yang mengatasnamakan diri dari pihak Mi Store.
Advertisement
Baca Juga
Penipu ini kemudian menjebak pihak retail dengan kontrak tersebut dengan iming-iming toko retailnya menjadi Mi Store resmi.
Dokumen palsu itu juga menampilkan tanda tangan palsu milik bos Xiaomi India Manu Kumar Jain.
Hal ini kemudian dikonfirmasi langsung oleh Manu Kumar Jain. Lewat akun Twitternya, Manu Kumar Jain mengatakan dokumen tersebut palsu.
"Peringatan penipuan! Saya menemukan upaya penipuan, di mana beberapa toko retaill ditipu untuk membeli kontrak waralaba palsu dari @XiaomiIndia Mi Store!" cuit Manu Kumar Jain, sebagaimana dikutip Phone Arena, Senin (18/2/2019).
Dia juga menyebut, "mengejutkan melihat dokumen palsu dengan tanda tangan palsu saya. Kami telah mengajukan kasus ke departemen kejahatan siber dan polisi tengah menyelidiki masalah ini."
Tak Ungkap Status
Sayangnya, Manu Jain tidak menunjukkan apakah waralaba yang menjalankan kontrak palsu ini telah diidentifikasi dan ditutup.
Selain itu, unggahan tersebut juga tidak secara eksplisit menyebutkan bagaimana konsumen bisa membedakan antara Mi Store terautorisasi dan palsu.
Manu Jain meminta kepada seluruh toko retail agar tidak mudah tertipu dengan kontrak palsu ini.
"Semua yang terkait dengan Xiaomi, Mi Store, produk, dan harga bisa langsung diverifikasi ke tim kami," katanya.
(Tin/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Â
Advertisement