Ini Ciri-Ciri Ponsel KW Langsung dari Pedagang

Agar kamu tak tertipu, berikut ciri-ciri ponsel KW, langsung dari pedagang.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2019, 14:00 WIB
Cara Mudah Bedakan Ponsel Android Asli dan Palsu
Ilustrasi gadget

Liputan6.com, Jakarta - Selain ponsel ilegal alias ponsel BM, ponsel KW atau juga disebut dengan istilah supercopy masih banyak beredar di sejumlah pusat perbelanjaan di Indonesia.

Agar kamu tak terjebak, tim Merdeka.com bertanya langsung kepada pedagang ponsel di pusat perbelanjaan Jakarta Pusat.

Salah satu penjual bernama Dodit menjelaskan bahwa ponsel KW biasanya tidak ada kartu garansi dan bentuk charger-nya gepeng.

"Kalau ponsel BM dan KW, kartu garansi enggak ada, dari segi charger juga bukan charger bawaan. Charger-nya dia itu charger Vietnam yang bukan bulat tapi gepeng," tuturnya memaparkan.

Sementara itu, Adi, penjual smartphone di pusat perbelanjaan ponsel serupa, membeberkan ciri-ciri ponsel KW dari sisi kualitasnya.

"Contohnya kalau ponsel tahan air, yang KW tidak. Dari segi kecerahan layar, kalo AMOLED terlihat terang dan adaptif sedangkan yang ponsel KW lebih redup. Software-nya sendiri rakitan, jadi pasti ada kendala di sana," ucap Adi menjelaskan.

5 Cara Bedakan Ponsel Android Asli Atau Palsu

Ribuan Ponsel Ilegal Asal China Disita Polisi
Barang bukti diperlihatkan saat rilis penyelundupan perangkat telekomunikasi elektronik, Jakarta, Kamis (29/8/2019). Polda Metro Jaya mengamakan 5.572 HP berbagai merek dari China ke Jakarta tanpa membayar pajak dengan nilai kerugian negara ditaksir Rp4,5 triliun. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Maraknya ponsel Android yang ada di pasaran saat ini jelas menjadi salah satu keuntungan bagi konsumen di Tanah Air. Sebab, konsumen jelas akan mendapat lebih banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Namun, di sisi lain, tak jarang momen ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat replika ponsel Android berlabel merek global, terutama dari vendor-vendor besar yang populer di pasaran.

Untuk mengakalinya, tak jarang ponsel-ponsel tersebut dibanderol dengan harga yang sangat murah. Akan tetapi, kemampuan yang diusung jelas berbeda dengan ponsel asli.

Oleh karena itu, untuk membantu Anda para calon pembeli ponsel Android baru, berikut tim Tekno Liputan6.com berikan beberapa tips membedakan ponsel Android asli atau palsu. 

1. Mengecek langsung bentuk fisik

Bentuk fisik ponsel Android palsu memang bisa sangat identik dengan aslinya. Namun, tetap saja akan ada perbedaan antara ponsel asli atau palsu. Untuk itu, sebelum membeli disarankan untuk mengecek informasi singkat tentang ponsel yang akan dibeli.

Dari situ, paling tidak Anda dapat mengetahui bentuk fisik dan material yang digunakan. Jadi, ketika membeli sebuah ponsel, Anda patut curiga ketika ada bagian yang terlihat berbeda.

2. Pastikan nomor IMEI

Setiap ponsel dipastikan memiliki nomor IMEI-nya masing-masing. Untuk itu, ketika membeli sebuah ponsel, tak ada salahnya untuk terlebih dulu mengecek nomor IMEI dengan menekan tombol *#06#. Dari situ, nomor IMEI ponsel akan keluar.

Jika sudah muncul nomor IMEI dapat dicocokkan dengan nomor yang tertera di kotak penjualan. Dan, jika masih belum yakin, nomor IMEI dapat dicek langsung di situs imei.info. Di situs itu nantinya dapat dimunculkan informasi lebih tentang ponsel yang dimaksud.

3. Gunakan aplikasi pihak ketiga

Ribuan Ponsel Ilegal Asal China Disita Polisi
Barang bukti diperlihatkan saat rilis penyelundupan perangkat telekomunikasi elektronik, Jakarta, Kamis (29/8/2019). Polda Metro Jaya mengamakan 5.572 HP berbagai merek dari China ke Jakarta tanpa membayar pajak dengan nilai kerugian negara ditaksir Rp4,5 triliun. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Untuk memastikan sebauah ponsel Android asli atau palsu, dapat juga menggunakan aplikasi gratis yang tersedia di Google Play Store.

Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi pasti tentang ponsel tersebut. Beberapa di antaranya adalah AnTuTu Benchmark atau CPU-Z.

AnTuTu biasanya digunakan untuk menguji benchmark sebuah ponsel. Dalam hasil pengujian biasanya akan disertakan data dan juga performa ponsel. Oleh karena itu, setelah hasil pengujian diperoleh, dapat juga dibandingkan dengan ulasan terkait ponsel itu dari sumber lain, misalnya di internet.

Jika ternyata hasil pengujian berbeda jauh dengan ulasan yang ada, tak ada salahnya untuk curiga bahwa ponsel tersebut tidak asli.Sementara aplikasi CPU-z digunakan untuk mengetahui informasi dan spesifikasi seputar ponsel tersebut.

Anda juga dapat membandingkannya dengan informasi dari laman resmi vendor atau situs internet yang pernah mengulasnya.

4. Uji kamera

Ribuan Ponsel Ilegal Asal China Disita Polisi
Petugas kepolisian merapikan barang bukti kasus penyelundupan perangkat telekomunikasi elektronik di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/8/2019). Polda Metro Jaya menangkap empat orang pelaku penyelundupan 5.572 handphone (HP) berbagai merek dari China ke Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Salah satu yang tak lepas dari kemampuan sebuah ponsel berkamera adalah kualitasnya. Untuk itu, kamera dapat dijadikan salah satu indikator sebuah ponsel Android asli atau palsu. Namun, sebelum mencoba, Anda harus memiliki informasi tentang kemampuan atau spesifikasi kameranya.

Dari situ, Anda bisa membandingkan gambar hasil tangkapan dengan spesifikasi kamera yang diusung. Jika memang hasilnya tidak mencerminkan kualitas kamera dan berbeda dengan spesifikasi yang ada, dapat disimpulkan ponsel tersebut adalah palsu

Selain itu, untuk pengujian lebih lanjut, gambar yang diambil dapat dipindah terlebih dahulu ke komputer berbasis Windows. Biasanya, sebuah gambar memiliki data exif (metadata foto) yang juga berisi informasi tentang ponsel yang digunakan.

Untuk mengetahuinya, klik foto, pilih properties, lalu details. Dari situ perhatikan model dan pembuat kameranya, apakah sudah sesuai dengan ponsel tersebut atau tidak? 

5. Jangan tergiur harga murah

Pemerintah Bakal Blokir Ponsel Black Market
Handphone/smartphone terpajang di salah satu gerai di Jakarta, Kamis (7/4/2019). Aturan Peraturan Menteri terkait pemblokiran ponsel ilegal atau black market akan dilakukan pada 17 Agustus 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ini adalah salah satu cara yang tidak teknis, namun cukup jitu. Sebaiknya, jangan tergiur dengan ponsel kelas atas yang tiba-tiba dijual dengan harga murah.

Anda perlu memastikan harga di pasaran dengan penawaran yang diberikan. Jika ternyata harga yang ditawarkan jauh berada di harga pasaran, Anda sudah sewajarnya curiga.

Selain itu, kartu garansi dapat juga dijadikan ukuran. Sebab, kartu garansi biasanya ada dalam satu paket penjualan di ponsel Android saat ini, selain kabel data, kepala charger, dan juga buku panduan.

Apalagi saat ini vendor Android di Indonesia hampir semuanya telah menyertakan kelengkapan ini di paket pembeliannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya