Liputan6.com, Jakarta - Microsoft, bersama dengan sejumlah tim spesialis dari 35 negara di dunia berhasil mendeteksi dan menumbankan jaringan zombie bot internasional.
Adapun jaringan zombie bot tersebut bernama Necurs, organisasi yang telah menginfeksi lebih dari sembilan juta komputer secara global.
Selama 58 hari penyelidikan terhadap Necurs, Microsoft mendeteksi komputer yang terinfeksi mengirim 3,8 juta email spam ke lebih dari 40,6 juta calon korbannya.
Advertisement
Baca Juga
"Microsoft dan mitra di 35 negara mengambil langkah hukum dan teknis terkoordinasi untuk 'mematikan' botnet paling produktif di dunia, yaitu Necurs," tulis Corporate VP, customer security and trust di Microsoft, Tom Burt, sebagaimana dikutip dari BBC, Jumat (13/3/2020).
Microsoft mengatakan, perang terhadap Necurs ini merupakan hasil dari delapan tahun usaha pelacakan dan perencanaan untuk memastikan penjahat siber di balik jariingan ini tidak bisa lagi berkutik.
Hacker Necurs Berbasis di Rusia
Lebih lanjut, pelaku kejahatan siber Necurs diyakini berbasis di Rusia dan acap kali melakukan berbagai macam tindak kejahatan siber, mulai dari email spam farmasi palsu hingga penipuan situs web kencan Rusia.
Burt melanjutkan, “para pelaku di balik Necurs menjual atau menyewakan akses ke perangkat komputer yang terinfeksi ke penjahat siber lainnya sebagai bagian dari layanan botnet-for-rent."
"Necurs juga dikenal karena mendistribusikan malware dan ransomware dengan target sasaran finansial, cryptomining, dan memiliki kemampuan DDoS (distributed denial of service) yang belum diaktifkan tetapi bisa kapan saja."
Advertisement
Deteksi Pergerakan Botnet
Microsoft menganalisis, teknik yang digunakan Necurs untuk menghasilkan domain baru melalui suatu algoritma.
Dengan cara ini, Microsoft dan tim dapat secara akurat memprediksi lebih dari enam juta domain unik yang akan dibuat dalam 25 bulan ke depan.
Perusahaan kemudian melaporkan ini ke registrasi masing-masing di negara-negara sehingga situs web dapat diblokir, dan mencegah mereka menjadi bagian dari infrastruktur Necurs.
(Fitriah Nurul/Ysl)