Elon Musk Pasang Tarif Centang Biru Twitter Seharga Rp 125 Ribu

Rencana Elon Musk untuk membuat harga baru untuk Twitter Blue yang sekaligus mencakup tanda centang biru, sebelumnya sudah sempat terdengar

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Nov 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2022, 18:00 WIB
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik baru Twitter Elon Musk, mengumumkan harga untuk layanan berlangganan Twitter Blue, di mana ini nantinya sudah akan mencakup verifikasi pengguna untuk memunculkan centang biru di nama akun.

"Sistem tuan dan rakyat jelata saat ini untuk siapa yang memiliki atau tidak punya tanda centang biru adalah omong kosong," kata Musk melalui cuitan di akun Twitter resminya, dikutip Rabu (2/11/2022).

"Kekuatan untuk rakyat! Blue untuk USD 8/bulan," ujar CEO Tesla ini menambahkan. Jika diubah ke Rupiah, ini berarti sekitar Rp 125 ribu per bulan.

Meski begitu, sepertinya harga langganan Twitter Blue baru ini adalah harga untuk wilayah Amerika Serikat. Ini terlihat dengan Tweet tambahan dari Musk yang menyebutkan, harga akan disesuaikan dengan negara dan melihat daya beli.

Lebih lanjut, Musk mengungkapkan beberapa keuntungan dari berlangganan Twitter Blue seperti prioritas untuk replies, mentions, dan search, di mana ini diklaim penting untuk mengalahkan spam atau scam.

Selain itu, keuntungan lain adalah kemampuan untuk mengunggah video dan audio panjang, memangkas setengah iklan, hingga bypass paywall bagi publisher yang mau bekerja sama dengan Twitter.

"Ini juga akan memberi Twitter aliran pendapatan untuk memberikan penghargaan kepada kreator konten," ujarnya. "Akan ada tag sekunder di bawah nama seseorang yang berprofesi sebagai publik figur, yang sudah berlaku bagi politisi."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diprotes Stephen King

Stephen King, 2011 (Wikimedia Commons)
Stephen King, 2011 (Wikimedia Commons)

Beberapa waktu lalu, tak lama setelah jadi pemilik Twitter, Elon Musk memang sudah dilaporkan bahwa mengubah cara verifikasi akun dan pemberian centang biru, serta mengubah layanan Twitter Blue.

Adapun, harga yang dirumorkan untuk biaya langganan Twitter Blue yang baru mencapai sekitar USD 20. Kabar ini tentu saja tidak sedikit menuai pertentangan, salah satunya adalah dari penulis Stephen King.

Cuitan dari penulis cerita-cerita horor ini sempat viral usai dirinya bereaksi soal rencana Musk menagih pengguna terverifikasi hingga USD 20 kalau mau tetap punya centang biru.

"USD 20 sebulan untuk menyimpan centang biru saya?" tulis King. "Persetan, mereka harus membayar saya. Jika itu dilembagakan, saya akan pergi seperti Enron."

 


Tak Bisa Bergantung ke Pengiklan

Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)
Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Musk pun menanggapi cuitan King pada Selasa pagi waktu setempat. Ia mengaku bahwa hal itu dilakukan demi menghidupi Twitter, yang tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pengiklan.

"Kami harus bayar tagihan entah bagaimana! Twitter tidak dapat sepenuhnya bergantung pada pengiklan. Bagaimana dengan $8?" ujarnya.

Musk lalu mengungkapkan, dia akan memberikan penjelasan tambahan dengan lebih panjang soal ini, sebelum diterapkan. "Ini adalah satu-satunya cara untuk mengalahkan bot dan troll," katanya mengklaim.

Baru beberapa hari menjabat sebagai "Chief Twit," Musk sendiri sudah mulai melakukan perubahan di Twitter. Salah satu yang pertama adalah dengan mengubah beranda bagi pengguna yang logged out.

Karyawan yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek Musk sejak dia mengambil alih pada Kamis malam waktu setempat, juga dilaporkan telah bekerja hingga larut malam dan selama akhir pekan.

 


Mau Bentuk Dewan Moderasi Konten

Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)

Selain itu, Musk juga kabarnya akan membentuk dewan moderasi. Mengutip Engadget, Sabtu (29/10/2022), rencana ini diungkapnya melalui cuitan di akun Twitternya. Ia menuliskan, dewan moderasi konten ini akan terdiri dari berbagai sudut pandang.

"Twitter akan membentuk dewan moderasi konten dengan sudut pandang yang beragam. Tidak ada keputusan besar terkait konten atau pemulihan akun terjadi sebelum dewan itu bersidang," tulisnya lewat akun @elonmusk.

Kendati demikian, ia tidak mengungkap lebih detail mengenai pembentukan dewan moderasi konten ini. Begitu pula dengan nama-nama yang akan masuk dalam dewan ini.

(Dio/Ysl)

Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya