Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru Future of Work dari IDC yang bertajuk "The Future of Workspace: Bringing Employees Back into the Office" menyebutkan bahwa 25 persen organisasi di kawasan Asia-Pasifik telah mendesain ulang kantor mereka.
Sementara itu, 70 persen lainnya menyebut akan melakukan upaya itu dalam periode 18 bulan ke depan.
Baca Juga
Salah satu alasan organisasi mendesain ulang kantor mereka adalah untuk membawa karyawan kembali ke lokasi sehubungan denga kebijakan work-from office (WFO) dan pada saat yang sama untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Advertisement
Namun, gangguan terhadap operasional menjadi tantangan utama bagi organisasi di kawasan ini dalam mendesain ulang tempat kerja.
"Tanpa peta jalan yang jelas dan pengembalian investasi yang nyata, proyek desain ulang kantor akan gagal memberikan hasil yang diharapkan. Bagi para pemimpin dan organisasi, tujuan desain ulang kantor adalah untuk meningkatkan produktivitas dan pengalaman karyawan," ujar Dr. Lily Phan, Direktur Riset, Future of Work, IDC Asia-Pasifik.
Namun, kata Phan, mereka menolak disrupsi apa pun terhadap operasi bisnis mereka, bahkan jika hal itu akan meningkatkan produktivitas.
Organisasi memprioritaskan dan bersedia berinvestasi di kisaran 11-30 persen dari anggaran mereka untuk mendesain ulang kantor. Mereka berencana mengubah kantor untuk meningkatkan kolaborasi tim dan pekerjaan terfokus pada tahun 2024.
Â
Perangkat Lunak dan Infrastruktur
Temuan lain di dalam laporan ini juga menyoroti perangkat lunak dan infrastruktur manajemen smart office juga merupakan investasi terfokus untuk organisasi di Asia-Pasifik.
Meningkatkan pengalaman karyawan, meningkatkan efisiensi operasional, mengakomodasi kerja hybrid, mengembangkan budaya perusahaan, dan menghemat biaya juga menjadi pendorong utama bagi organisasi untuk mendesain ulang kantor mereka.
"Pekerjaan hybrid tidak lagi diperdebatkan. Sekitar 60 persen karyawan lebih suka bekerja dari jarak jauh, sehingga kantor harus memberikan pengalaman yang sebanding atau bahkan lebih baik bagi karyawan saat mereka akan kembali ke kantor. Banyak organisasi mendesain ulang kantor mereka, sehingga meningkatkan pengalaman karyawan di kantor dan meningkatkan kolaborasi dan produktivitas," tutur Phan.
Â
Advertisement
Tiga Pilar
Kerangka kerja Futur of Work dari IDC mencakup tiga pilar yang saling terkait dan saling berhubungan, yakni Budaya, Augmentasi, dan Ruang.
Ini mengacu pada bagaimana lingkungan kerja harus beradaptasi untuk mendukung tenaga kerja hybrid baru dan budaya kerja baru, khususnya ruang kerja digital tanpa batas dan tempat kerja yang ditata ulang.
Temuan IDC ini berfokus pada pilar ruang, yang mencakup berbagai aspek pekerjaan digital modern.
Selain itu, ia tidak hanya terbatas pada tempat kerja fisik, tetapi juga ada di setiap industri vertikal dan berbagai use cases. Alur kerja apa pun di mana teknologi digital muncul, menurut IDC, adalah ruang kerja digital.
Infografis 9 Pertimbangan untuk WFO Saat Kasus Covid-19 Melandai. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement