BI: Sentimen Argentina Sempat Beri Pengaruh ke Rupiah

Bank Indonesia menilai, Argentina mengalami gagal bayar surat utang merupakan hal biasa karena hal itu bukan untuk pertama kalinya.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Agu 2014, 14:42 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2014, 14:42 WIB
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengatakan pergerakan rupiah pada minggu lalu sempat terpengaruh akibat faktor eksternal yang terjadi di Argentina karena gagal bayar surat utang.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menegaskan meski rupiah terpengaruh namun hal itu hanya terjadi secara sesaat dan tidak berlanjut hingga hari ini.

"Minggu lalu memang ada pelemahan di negara emerging, tapi minggu lalu kan Indonesia libur, dan memang rupiah agak melemah di 11.800 ada kaitannya Argentina, tapi itu juga volume pasar memang kecil," kata Mirza saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Senin (4/8/2014).

Mirza menjelaskan, volume perdagangan di Indonesia sangat kecil karena hanya mencapai 44 juta. Sementara itu, dalam taraf normal volume perdagangan di pasar keuangan berkisar 800 juta hingga 1,5 miliar.

"Jadi pelemahan itu bukan situasi yang normal. Hari ini sudah lebih baik, beberapa hari ke depan lah setelah semua pelaku pasar masuk kantor bisa lihat perdagangan kembali," jelas Mirza.

Menanggapi aksi gagal bayar Argentina, Mirza menganggap hal itu biasa mengingat bukan yang pertama kalinya Argentina mengalami hal serupa.

Meski secara langsung sempat mempengaruhi capital inflow di beberapa negara berkembang di dunia, namun Mirza lebih menyerahkan semua kepada investor.

"Investor di market sudah bisa membedakan mana pemerintah yang menjaga rasio utang bagus atau tidak, kalau pemerintah Indonesia kan tidak default, kami tidak melihat ada gejolak di SUN, walaupun Argentina seperti itu, jadi saya yakin Indonesia masih akan menarik bagi mereka," papar mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan itu.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah menjadi Rp 11.747 pada 4 Agustus 2014 dari periode sebelumnya Rp 11.591 per dolar AS. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya