Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengalokasikan Rp 2,5 triliun untuk merealisasikan target sambungan listrik gratis ke 3,23 juta rumah tangga pada 2015. Rencana tersebut tersebut terlah dicantumkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN).
"Dianggarkan untuk listrik desa Rp 2,5 triliun untuk 2015," kata Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman, seperti yang dikutip di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Jarman mengungkapkan, anggaran tersebut sudah meliputi pembanggunan infrastruktur kelistrikan seperti, jaringan distribusi listrik yang akan disalurkan ke rumah masyarakat.
"Jaringan distirbusi listrik gratis. Itu mengikuti jaringan listrik pedesaan, transmisi, gardu induk, gardu distribusi," terang Jarman.
Pemerintah dan Komisi VII DPR telah menyetujui subsidi listrik tahun 2015 sebesar Rp 68,69 triliun. Jarman mengungkapkan, dengan menurunnya subsidi listrik tersebut pemerintah akan melakukan efisiensi penggunaan bahan bakar dengan menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) digantikan energi yang lebih murah seperti batu bara, gas dan energi baru terbarukan (EBT).
Subsidi tersebut berdasarkan perhitungan pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 9 persen. Dengan demikian, diperkirakan konsumsi listrik tahun depan mencapai 216,6 terawatthour (TWh), dan biaya pokok produksi Rp 1.813 per kilowatthour (kWh).
Asumsi subsidi listrik sudah termasuk adjustment (penyesuaian) pada 1 Januari 2015 bagi pelanggan yang subsidinya sudah dicabut pada 2014. Subsidi tersebut lebih rendah dibanding Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) yaitu sebesar Rp 85,75 triliun. (Pew/Ndw)